GridHEALTH.id - Meredakan nyeri akibat serangan asam urat dapat dilakukan secara farmakologis dan non-farmakologis.
Untuk farmakologis, asam urat dapat diredakan dengan obat asam urat, yang di dalamnya terdapat kandungan pereda nyeri.
Lalu apa yang menjadi perbedaan obat asam urat dengan pereda nyeri? Simak ulasannya ini.
Obat Asam Urat
Saat seseorang yang memiliki asam urat mengalami kekambuhan, umumnya dapat diredakan dengan menggunakan obat asam urat.
Obat asam urat ini pada dasarnya mengandung obat yang dapat meredakan nyeri, dengan jenis tertentu yang sudah ditetapkan khusus untuk asam urat.
Beberapa jenis obat asam urat yang dapat dikonsumsi adalah kolkisin, kortikosteroid, probenesid, lesinurad, dan jenis lainnya.
Kolkisin adalah obat asam urat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dalam 18-48 jam dan biasa ditujukan untuk pasien serangan asam urat kurang dari 36 jam, dimulai dengan dosis 1-1,2 mg diikuti dengan 0,5-0,6 mg setiap dua jam sekali sampai batas maksimal 6 mg.
Kortikosteroid, biasanya dijadikan pilihan saat pasien tidak bisa menggunakan NSAID (obat anti inflamasi non steroid) dan kolkisin, karena di dalamnya menggunakan steroid yang harus diperhatikan komorbiditas pasien saat memberikannya. Untuk penggunaannya umumnya diberikan sebanyak 20-40 mg per hari selama 3-4 hari, lalu diturunkan secara bertahap selama 1-2 minggu.
Obat asam urat selanjutnya adalah probenesid, agen yang membantu menurunkan kadar asam urat dengan cara mengurangi reabsorbsi asam urat di ginjal dan meningkatkan kadar asam urat pada urin, namun harus diperhatikan cara meminumnya karena dapat menyebabkan batu ginjal.
Lesinurad, untuk obat asam urat ini, biasanya digunakan dengan dosis satu kali sehari dan dikombinasi dengan allopurinol dengan dosis 300 mg allopurinol dan 200 mg lesinurad, namun untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus hati-hati karena dapat menjadi kontraindikasi.
Baca Juga: Ketahui Obat Asam Urat Alami dan Pantangan yang Harus Dihindari, Jangan Tunggu Kambuh!
Source | : | alomedika.com,Voltaren.co.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar