Sebelumnya telah sempat dilakukan uji coba dengan menggunakan obat yang biasa dipakai, tapi hasilnya kurang efektif.
Patogen penyebab infeksi superbug di India, di antaranya E.coli (Escherichia coli) yang umumnya ditemukan pada usus manusia dan hewan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Selain itu, ada juga Klebsiella pneumoniae yang mengakibatkan pneumonia dan Staphylococcus aureus yang dapat menular melalui tetesan udara atau aerosol.
Antibiotik hanya bisa mengatasi sebagian kecil infeksi
Hasilnya menunjukkan, kalau penggunaan antibiotik yang biasa dipakai hanya memiliki efektivitas kurang dari 15% untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tersebut.
Para dokter juga khawatir, karena muncul patogen yang resistan terhadap banyak obat yakni Acinetobacter baumannii, yang menyerang paru-paru.
“Karena hampir semua pasien akmi tidak mampu membeli antibiotik yang lebih tinggi (dosisnya), mereka menghadapi risiko kematian yang nyata ketika mereka mengembangkan pneumonia terkait ventilatori di ICU,” kata Dr SP Kalantri, pengawas Rumah Sakit Kasturba, dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).
Dewan Riset Medis India (ICMR) melaporkan bahwa resistensi antibiotik yang kuat disebut carbapenem, juga telah meningkat hingga 10% dalam waktu satu tahun.
Laporan tersebut mengumpulkan data terkait resistensi antibiotik dari sekitar 30 rumah sakit pemerintah maupun swasta setiap tahunnya.
“Alasan mengapa ini mengkhawatirkan adalah karena ini adalah obat yang bagus untuk mengobati sepsis (kondisi yang mengancam jiwa) dan kadang digunakan sebagai pengobatan pertama di rumah sakit untuk pasien yang sangat sakit di ICU,” kata Dr. Kamini Walia, ilmuwan di lembaga riset tersebut.
Resistensi antibiotik ini, terjadi pada masyarakat dari berbagai kalangan, baik yang berasa dari pedesaan maupun kota-kota kecil dengan masalah pneumonia serta infeksi saluran kemih.
Baca Juga: Ngeri, Pria Ini Terinfeksi Penyakit Kelamin Langka Tak Mempan Antibiotik
Source | : | Mayo Clinic,BBC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar