2. Infeksi
Keguguran baik diusia kehamilan muda ataupun tua berisiko menyebabkan ibu mengalami infeksi, hal ini dikarenakan akibat dari adanya sisa jaringan tubuh janin yang masih tertinggal di dalam rahim.
Pastikan untuk periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala panas dingin, demam tinggi, pendarahan dan kram berlangsung lebih dari 2 minggu, dan keputihan berbau busuk.
Biasanya infeksi dapat disembuhkan dan diobati dengan mudah menggunakan antibiotik.
3. Anemia dan syok
Ibu yang mengalami infeksi akibat dari keguguran usia hamil tua, bisa berlanjut pada kondisi anemia atau bahkan syok, maka perlu diperhatikan juga kondisi ini.
4. Sindrom Asherman
Komplikasi keguguran usia hamil tua ini termasuk langka dan bisa berkembang dengan diawali adanya infeksi, kondisi ini merujuk pada adanya jaringan parut (adhesi) yang terbentuk di dalam rahim sehingga menyebabkan perlengketan dan bisa membuat masalah kesuburan.
Gejala yang paling umum adalah menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan terhambat, jarang terjadi, atau tidak ada.
5. Keguguran Berulang
Seseorang yang telah mengalami keguguran lebih berisiko untuk mengalaminya kembali, yang dikenal dengan komplikasi keguguran berulang. (*)
Baca Juga: Apakah Benar Hamil di Usia Muda Rentan Alami Keguguran? Ini Faktor Risikonya!
Source | : | medical news today,Halodoc.com,Very Well Family,miscarriageassociation.org.uk,UC Davis Health |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar