GridHEALTH.id - Gangguan saraf otak yang dialami oleh Nita Thalia inilah yang terjadi secara medis.
Seorang penyanyi dangdut, Nita Thalia ini sempat membagikan kabar kurang menyenangkan.
Hal tersebut yang membuat Nita Thalia menarik diri dari jagat hiburan karena harus berjuang sembuh.
"Satu tahun menghilang karena sakit," kata Nita Thalia dikutip TribunStyle.com dari kanal YouTube MOP Chanel, Sabtu (15/10/2022).
"Menderita sakit di bagian kepala, yang diserangnya otak kecil, kerusakan saraf otak kecil," sambungnya.
"Lima tahun lalu berobat ke dokter di Jakarta rumah sakit khusus syaraf. Didiagnosa kerusakan syaraf otak di level 2, masih aman, diaksih obat dan harus terapi 2 minggu sekali," terangnya.
Setelah rutin melakukan terapi dan minum obat dan memutuskan untuk berhenti melakukan terapi.
"Aku tu baru terapi ke-6 kabur, karena merasa sudah enakan, obat juga gak lanjut diminum," kata Nita Thalia.
"Aku berobat di Singapura, dan diagnosa sama yang dibilang dokter di Jakarta. Aku mengidap penyakit kerusakan syaraf otak yang sudah level 4, paling tinggi," ungkapnya.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan kerusakan sistem saraf?
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pusat berfungsi sebagai pusat kendali pengaturan dan pengolahan rangsangan.
Bagi sebagian orang, mungkin kerusakan sistem saraf ini sudah cukup umum.
Sayangnya, ada istilah medis yang lebih dalam untuk membahas soal kerusakan sistem saraf ini.
Ya, neurologi yang menjadi salah satu ilmu medis dengan mendalami seputar sistem saraf manusia.
Neurologi merupakan cabang ilmu dalam bidang kedokteran yang berfokus pada otak dan sistem saraf.
Dokter spesialis yang menangani penyakit dan segala jenis pengobatan pada gangguan terkait otak dan sistem saraf, biasa dikenal sebagai neurologis.
Penyakit atau gangguan neurologi sangat beragam, mulai dari gangguan memori hingga kegagalan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Alasan Ilmiah Mengapa Orang Gemar Berolahraga Jarang Depresi
Gangguan neurologis adalah gangguan yang menyerang bagian otak dan sistem saraf.
Terdapat berbagai jenis gangguan neurologis, berikut adalah penyakit neurologis yang sering dijumpai, antara lain:
1. Sklerosis Multiple
Sklerosis multiple merupakan salah satu penyakit yang diduga disebabkan oleh lingkungan, genetik dan virus.
Penyakit ini biasa ditandai dengan adanya rasa geli, mati rasa atau kelemahan pada beberapa anggota tubuh.
Penyakit ini menyerang bagian otak dan korda spinalis dari pasien.
2. Alzheimer
Alzheimer merupakan gangguan yang sering terjadi pada pasien lanjut usia dan biasa ditandai dengan adanya kehilangan memori dalam otak.
Namun, sebenarnya penyakit ini tidak hanya dapat diderita oleh pasien yang lanjut usia tetapi pada usia muda juga memungkin untuk mengidap penyakit Alzheimer ini.
Jika sudah sampai tahap yang lebih parah, pasien bisa mulai berhalusinasi dan paranoid.
Pengobatan untuk pasien penderita Alzheimer belum ditemukan, tetapi beberapa pengobatan yang telah tersedia mampu memperlambat dan memperbaiki gejala penyakit ini untuk sementara waktu.
Baca Juga: 4 Cara Hindari Stroke seperti Mendiang Ibunda Annisa Bahar yang Sulit untuk Sembuh Total
3. Parkinson
Parkinson merupakan salah satu gangguan neurologis yang disebabkan oleh toksin lingkungan atau infeksi virus.
Gangguan Parkinson ini menyerang sel saraf pada bagian tengah otak yang berguna untuk mengatur sistem gerak pada tubuh.
Gejala yang sering muncul adalah gemetar atau kaku pada bagian tungkai.
Jika tidak ditangani akan menyebabkan munculnya tremor dan hilangnya keseimbangan serta koordinasi dari pergerakan tubuh penderita.
4. Penyakit Lainnya
Penyakit neurologis lainnya yang jarang ditemui adalah seperti Lou Gehrig’s, demensia, Bell’s Palsy, autisme, sindrom Down, epilepsi, sindrom Guillain-Barre, sindrom Restless Legs, meningitis, ensefalitis dan beberapa lainnya.(*)
Source | : | Tribunnews.com,Ciputra Hospital |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar