GridHEALTH.id - Jadi perhatian kusus untuk orang tua mengetahui infeksi saluran kemih yang bisa terjadi pada anak seperti buah hati Arie Untung dan Fenita Arie.
Kabar kurang sedap datang dari keluarga kecil pasangan artis ini.
Putra bungsungnya, Yusuf Athalla harus dilarikan ke rumah sakit karena infeksi bakteri pada lambung.
Tak hanya satu infeksi, ternyata Athalla juga mengalami infeksi saluran kemih yang membuatnya harus segera diberi tindakan.
Melalui kanal YouTube CumiCumi, Fenita jelaskan secara rinci kejadian anaknya harus alami operasi.
"Sampai muntah kaya gada isi perutnya, gatau apa lagi yang dimuntahin," ujarnya.
Hingga pada akhirnya dokter menyarankan agar anak Fenita dan Arie Untung tersebut dilakukan tindakan operasi.
Operasi yang dilalui Athalla merupakan proses khitan agar infeksi diputus dan sembuh.
"Sedih banget, pengalaman pertama ngelepas anak di ruang operasi, pengalaman pertama juga," ujar Arie.
Pada akhirnya Yusuf Athalla dilakukan operasi hitan selama 45 menit lamanya.
Selama menunggu, Fenita mengaku dirinya tak tenang dan 45 menit tersebut merupakan waktu terlama dalam hidupnya.
"Sadar, udah mulai ngerasa sakit, dia tantrum, yaudah anaknya sehat," ujar Fenita.
Belajar dari pengalaman pasangan artis ini, orang tua juga penting untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada anak.
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu infeksi bakteri yang paling sering terjadi baik pada anak maupun dewasa, terutama pada wanita.
Pada anak, infeksi saluran kemih seringkali sulit diketahui karena anak belum dapat mengutarakan keluhannya.
Infeksi saluran kemih pada anak dapat terjadi akibat adanya bakteri yang berasal dari kulit atau kotoran mereka.
Kemudian masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di dalamnya.
Selain itu, ISK dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan dan komplikasi, seperti demam, nyeri pinggang, nyeri ketika berkemih, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan infeksi di seluruh tubuh (sepsis) yang menyebabkan kematian.
Cara mengetahui
ISK ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang dipastikan dengan biakan air kemih.
Perlu diketahui bahwa pada sebagian anak, ISK tidak menunjukkan gejala klinis dan disebut dengan ISK asimtomatik.
Pada bayi baru lahir (neonatus), gejala klinis tidak spesifik sehingga sering tidak terdeteksi, dapat berupa apatis, kesulitan minum, tampak kuning, gagal tumbuh, muntah, diare, suhu tubuh turun atau meningkat.
Pada bayi usia satu bulan sampai satu tahun, gejala klinis dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, cengeng, tampak kuning, kolik, muntah, dan diare.
Pada anak lebih besar, gejala penyakit biasanya lebih khas, berupa gejala lokalsaluran kemih, seperti nyeri ketika berkemih, anyang-anyangan, ngompol, air kemih keruh, dan nyeri pinggang.
Untuk menentukan adanya ISK, diperlukan pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan air kemih (urinalisis), biakan air kemih, dan pemeriksaan darah.
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari kelainan pada ginjal dan saluran kemih yang mempermudah terjadinya ISK, yaitu dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pencitraan (radiologi).
Beberapa kelainan yang mempermudah terjadinya ISK, antara lain fimosis (kulup menyempit), kelainan muara saluran kemih, batu saluran kemih, hidronefrosis, pelebaran saluran kemih.
Berbagai pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan sesuai dengan keperluannya antara lain ultrasonografi (USG).
Jika ditemukan kelainan, dilakukan penanggulangan sesuai dengan jenis kelaiana, dapat berupa tindakan bedah atau nonbedah.
Baca Juga: Inilah Daftar Pilihan 15 Obat Tradisional Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Source | : | idai.or.id,rspermata.co.id,Ciputra Hospital |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar