GridHEALTH.id - Stroke adalah salah satu di antara banyak kemungkinan yang menjadi penyebab kematian dan kecatatan yang dialamo oleh usia dewasa.
Sudah banyak diketahui, ini merupakan kondsii gangguan neurologis yang terjadi secara mendadak dan disebabkan oleh terganggunya gangguan aliran darah.
Bisa karena adanya sumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah. Mengakibatkan pengantaran oksigen ke sel otak terganggu dan akhirnya terjadi kematian sela.
Stroke usia muda meningkat
Dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif dr Dyah Tunjungsari, SpN(K) dari Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah menuturkan, saat ini terlihat perkembangan tren pasien stroke yang berubah.
Pada Hari Stroke Sedunia ini, penting untuk mengetahui kalau kondisi yang umumnya dialami oleh orang lanjut usia dengan penyakit penyerta, kini juga banyak dialami anak muda.
"Seiring perkembangan zaman, untuk usia pasien muda stroke meningkat di dunia. Jadi di bawah 45 tahun," ujarnya dalam media discussion, Kamis (27/10/2022).
Bahkan, sebuah studi di Inggris menunjukkan tingginya angka kejadian serangan stroke yang banyak terjadi pada orang-orang yang usianya masih di bawah 35 tahun.
"Kita sama-sama paham di usia ini, orang-orang masih berkarier, usia-usia produktif. Sehingga adanya stroke, menimbulkan dampak yang besar tidak hanya pada pasien, tapi juga keluarga," ungkapnya.
Mencegah kecacatan akibat stroke dengan TMS
Terganggunya fungsi otak pasien, menyiapkan penyintas berisiko mengalami komplikasi berupa kecacatan setelah pengobatan dilakukan.
Baca Juga: 70 Persen Penyandang Stroke di Indonesia Alami Tipe Iskemik, Kenali Gejalanya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar