Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan telah menuruti saran WHO untuk mempromosikan pengendalian kasus kanker payudara secara nasional.
Promosi itu antara lain lewat sosialisasi untuk menentukan waktu yang tepat tes kanker payudara secara manual (SADARI/SADANIS).
Mamografi merupakan tes pencitraan yang dilakukan untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan sekitarnya.
Prosedur ini dilakukan dengan alat yang disebut mamogram.
Mamogram bekerja dengan sinar-x yang akan menampilkan bagian dalam jaringan payudara.
Berdasarkan tujuan pemeriksaan, mamografi dibedakan menjadi mamografi skrining dan mamografi diagnostik.
Mamografi skrining
Mamografi skrining berguna untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara pada wanita yang tidak mengalami gejala.
Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kanker sejak stadium awal dan efektif menurunkan angka kematian pada wanita usia 40 - 70 tahun.
Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Payudara Stadium Awal, Apa yang Dirasakan?
Mamografi diagnostik
Mamografi diagnostik dilakukan pada wanita yang memiliki gejala pada payudaranya, seperti munculnya benjolan, rasa nyeri, keluarnya cairan dari payudara, dan lain-lain.
Prosedur ini amat disarankan bagi wanita dengan risiko kanker payudara yang tinggi.
Pemeriksaan diagnostik juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi pasien yang telah menjalani pengobatan dokter.
Mamografi menggunakan mesin khusus yang menembakkan sinar-x dengan radiasi rendah.
Sinar-x tidak mudah menembus jaringan, jadi mesin mamogram memiliki dua lempeng yang akan menekan dan melebarkan jaringan payudara pasien.
Waktu yang tepat tes kanker payudara dengan menggunakan teknik mamografi ini sebaiknya sekitarnya satu minggu setelah haid.
Pada periode tersebut, payudara relatif lebih keras sehingga jaringan payudara akan lebih mudah untuk dievaluasi.
Selain itu, jangan lupa untuk menyampaikan riwayat kesehatan termasuk pengobatan yang sedang dijalani ke dokter atau petugas medis.
Source | : | mitrakeluarga.com,Primaya Hospital |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar