Lebih lanjut, Profesor Anna menerangkan bahwa Isi Piringku dirancang sesuai kebutuhan fisiologis dan usia anak.
"Untuk anak-anak kebutuhannya berbeda, semakin besar anak kebutuhannya meningkat. Kalau kita tidak perhatikan ini dan disamaratakan saja, akhirnya anak itu tidak tumbuh," ujarnya.
Dengan menerapkan pedoman makan ini, kebutuhan zat gizi makro dan mikro anak akan terpenuhi optimal.
Penerapan Isi Piringku di TK
Di Yogyakarta, pedoman makan anak ini diterapkan di TK Budi Rahayu, Mergangsang, Yogyakarta.
Anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak ini, diajarkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Cara yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengajarkan anak untuk bawa bekal setiap harinya ke sekolah.
"Kita setiap hari bawa bekal, tapi bekalnya kita samakan. Menunya sama, dibuat oleh orangtua. Secara tidak langsung, kita mengedukasi orangtua makanan sehat itu seperti ini," kata Sulastri, Kepala Sekolah TK Budi Rahayu.
Selain itu, para guru juga mengajak anak-anak berbelanja bahan makanan sehat di pasar modern ataupun tukang sayur keliling, serta mengajarkan untuk menanam.
Apa manfaat Isi Piringku?
Menurut Profesor Anna, penerapan pedoman makan ini membuat anak mengenal berbagai jenis makanan yang dikonsumsi juga oleh orang dewasa.
"Untuk anak-anak harus dikenalkan (jenis-jenis makanan) sejak umur satu tahun, sehingga anak tidak pilih-pilih atau picky eater," jelasnya.
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar