GridHEALTH.id - Ginjal adalah salah satu organ yang penting untuk kesehatan tubuh.
Salah satu fungsi ginjal adalah membuang limbah dan racun dari tubuh, yang akhirnya keluar sebagai urine.
Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan pada tubuh.
Maka dari itu, memastikan organ ini berfungsi dengan normal sangat vital.
Mineral dan garam adalah kandungan yang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal apabila bertumpuk dalam jumlah banyak sehingga membentuk batu.
Penyakit batu ginjal adalah gangguan yang terjadi ketika mineral dan garam menggumpal di ginjal, sehingga menyerupai batu.
Gangguan ini dapat terjadi pada saluran urine, ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.
Beberapa batu yang terbentuk akan tetap berada di ginjal dan tidak menimbulkan masalah.
Namun, terkadang batu ginjal tersebut berpindah ke ureter, yaitu sebuah tabung antara ginjal dan kandung kemih.
Jika batu tersebut bersarang di ureter, aliran urine dari ginjal akan terhalang yang menyebabkan rasa sakit.
Gangguan pada ginjal ini dapat disebabkan oleh beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan setiap hari.
Mengutip Urology Center of Florida, kebiasaan makan makanan yang jumlah garamnya tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Mengutip Winchester Hospital, garam yang dikonsumsi tidak hanya berasal dari masakan yang dibuat, tetapi sudah ada dalam beberapa makanan seperti:
- Daging olahan, seperti ham, sosis, bakso, dan kornet. Camilan gurih, seperti macam-macam keripik.
- Berbagai macam saus atau kecap
- Kaldu dan sup kalengan
- Makanan olahan dan makanan siap saji, seperti pizza, burger, dan sebagainya.
Terlalu banyak makan daging hewan juga dapat menjadi pemicu batu ginjal pada tubuh.
Baca Juga: Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal
Daging-daging, seperti sapi, ikan, ayam, dan babi dapat meningkatkan kadar asam pada tubuh dan urine.
Hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan batu ginjal dan asam urat terjadi.
3. Kekurangan asupan cairan
Salah satu pemicu dari batu ginjal adalah kekurangan asupan cairan.
Hal ini dapat menyebabkan volume urine yang rendah secara konstan dikarenakan tubuh mengalami dehidrasi.
Ketika volume urine rendah, maka cairan tersebut akan terkonsentrasi dan berwarna gelap.
Hal ini dapat menjaga garam tetap larut dan risiko pembentukan batu akan meningkat.
Mengutip Urology Center of Florida, ada hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko batu ginjal.
Orang kebiasaan tidak peduli dengan berat badan ideal yang sehat cenderung memiliki risiko tinggi memiliki batu ginjal.
Sangat penting untuk memerhatikan indeks massa tubuh (body mass index/BMI).
Baca Juga: Jangan Lakukan yang Salah, Berikut Tips Gaya Hidup Penderita Asam Urat Agar Tetap Sehat
Source | : | Halodoc.com,Kompas.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar