Dirinya juga sudah dinyatakan smebuh dari penyakit TBC.
Wawan terinfeksi virus HIV lewat jarum suntik. Kala itu, Ia mengatakan sempat jadi pecandu narkoba.
"Jarum suntik itu dipakai bergantian dan saya terpapar," ucap dia.
Wawan memiliki lima orang teman sesama pemakai narkoba, dan mereka telah meninggal dunia.
"Jadi yang tersisa hidup itu tinggal saya," imbuh dia.
Kurniwan jadi salah satu kisah nyata penyintas HIV aids yang mendapat stigma negatif dari keluarga.
"Saya mendapat perlakuan diskriminatif dengan cara dipisahkan alat makan, bahkan tempat tidur," lanjut dia.
Akhirnya dia memutuskan pergi ke satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) khusus mendampingi para penderita HIV.
Wawan akhirnya diberikan penguatan informasi dan cara hidup setelah menderita Aids.
Kemudian, ia berobat ke Rumah Sakit Aloei Saboe untuk melanjutkan pengobatannya.
Bahkan dirinya kini telah bertugas sebagai mitra LSM di RS Aloei Saboe.
Baca Juga: Kisah Penyintas HIV, 21 Tahun Hidup Berdampingan dengan HIV Aids
Source | : | TribunGorontalo.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar