Ada kemungkinan tenaga medis hanya akan memberikan antibiotik kepada anak. Namun, akan dilihat lagi seberapa parah penyakit yang dialami oleh anak.
Pengobatan harus dilakukan setidaknya 48 hingga 72 jam setelah gejala pertama kali muncul.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, anak akan mengalami kondisi yang sangat serius.
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit usus buntu yang tidak diobati akan menyebabkan usus buntu pecah.
Bila sudah begitu, maka bakteri akan menyebar ke seluruh bagian perut si kecil.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi serius, yang dikenal juga dengan nama peritonitis.
Usus buntu yang pecah juga memungkinkan bakteri untuk menginfeksi aliran darah dan menyebabkan sepsis, kondisi yang mengancam jiwa.
Oleh karena itu, apabila anak mengalami gejala usus buntu berupa nyeri perut yang berawal dari pusar kemudian menjalar ke bagian kanan bawah, maka segera bawa ke dokter untuk diperiksa.
Nantinya akan dijalankan sejumlah tes seperti x-ray perut, USG, ataupun CT scan untuk meneguhkan diagnosis. (*)
Source | : | Cleveland Clinic,KidsHealth,St Louis Children's Hospital |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar