GridHEALTH.id - Penyakit usus buntu memang tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tapi juga kelompok usia anak-anak.
Mengalami penyakit ini, membuat perut anak nyeri, membengkak, dan terkadang juga diikuti oleh hilangnya nafsu makan.
Bagi orang dewasa, penyakit usus buntu sangat tidak nyaman dan berdampak pada keseharian. Begitu juga yang terjadi pada anak-anak.
Apabila sudah mendapatkan diagnosis yang pasti dari dokter, pengobatan harus segera mungkin dilakukan.
Sudah bukan rahasia umum lagi, operasi menjadi metode pengobatan usus buntu yang utama dilakukan.
Melansir Kids Health, operasi yang dilakukan dalam pengobatan usus buntu dikenal juga dengan appendectomy.
Tujuan dari dilakukannya operasi adalah untuk mengangkat usus buntu yang rusak. Ada jenis pembedahan laparoskop yang menggunakan alat kecil untuk mengangkat usus buntu melalui sayatan kecil di perut.
Bila melakukan jenis operasi tersebut, anak-anak hanya perlu menghabiskan waktunya sehari di rumah sakit.
Selain itu, ada juga operasi dengan sayatan besar di perut kanan bagian bawah untuk mengangkat usus buntu.
Tapi, apakah usus buntu pada anak bisa diatasi tanpa harus melakukan tindakan pembedahan?
Baca Juga: Usus Buntu Lebih Berisiko Bagi Anak, Para Orangtua Kenali Gejala Awalnya Ini
Melansir laman St Louis Children's Hospital, dalam kasus tertentu usus buntu pada anak ditangani dengan metode pengobatan lain, selain operasi.
Ada kemungkinan tenaga medis hanya akan memberikan antibiotik kepada anak. Namun, akan dilihat lagi seberapa parah penyakit yang dialami oleh anak.
Pengobatan harus dilakukan setidaknya 48 hingga 72 jam setelah gejala pertama kali muncul.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, anak akan mengalami kondisi yang sangat serius.
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit usus buntu yang tidak diobati akan menyebabkan usus buntu pecah.
Bila sudah begitu, maka bakteri akan menyebar ke seluruh bagian perut si kecil.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi serius, yang dikenal juga dengan nama peritonitis.
Usus buntu yang pecah juga memungkinkan bakteri untuk menginfeksi aliran darah dan menyebabkan sepsis, kondisi yang mengancam jiwa.
Oleh karena itu, apabila anak mengalami gejala usus buntu berupa nyeri perut yang berawal dari pusar kemudian menjalar ke bagian kanan bawah, maka segera bawa ke dokter untuk diperiksa.
Nantinya akan dijalankan sejumlah tes seperti x-ray perut, USG, ataupun CT scan untuk meneguhkan diagnosis. (*)
Source | : | Cleveland Clinic,KidsHealth,St Louis Children's Hospital |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar