GridHEALTH.id - Penggunaan galon guna ulang yang selama ini digunakan oleh masyarakat menjadi sorotan setelah muncul kebijakan pelabelan BPA.
Kebijakan tersebut dibuat oleh lembaga negara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BPA atau Bisfenol-A adalah sebuah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat, yang dipakai untuk kemasan galon guna ulang.
Menurut Mayo Clinic, penggunaan bahan kimia ini dalam pembuatan kemasan plastik dan resin sudah dilakukan sejak lama, sekitar 1950-an.
Kebijakan pelabelan BPA yang dibuat BPOM dilakukan dengan alasan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Dalam pertemuan pada (7/6/2022), Kepala BPOM Penny K. Lukito menjabarkan bahaya BPA bagi keseahatan.
Ia menyebutkan, paparan dari bahan kimia ini akan mengganggu infertilitas atau kesuburan hingga meningkatkan risiko kanker.
“Risiko BPA yang akan berdampak pada kesahatan dikaitkan dengan infertilitas, kanker, dan berbagai penyakit,” kata Penny dikutip dari GridHEALTH.id (7/6/2022).
“Sampai saat ini belum jelas kausalitasnya, tapi ada indikasi hal ini (BPA) ada kaitannya dengan infertility dan lain-lain,” sambungnya.
Oleh karena itu, kebijakan pelabelan BPA dianggap sebagai langkah yang tepat untuk mengedukasi masyarakat.
Pemasangan label ‘Berpotensi Mengandung BPA’ dilakukan memakai stiker atau teknologi melekat lainnya yang tidak mudah dihapus.
Baca Juga: BPA Berbahaya Ada Pada Makanan Kemasan Kaleng, di Galon Masih Aman
Source | : | Mayo Clinic,Republika,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar