Ketika hati dipenuhi lemak berkadar tinggi, timbul keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual. Keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis, bahkan kanker hati.
Tingginya kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah.
Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.
Gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa kram di beberapa bagian tubuh pada malam hari saat terbangun dari tidur.
Baca Juga: Siapa Saja Bisa Mengalami Aritmia Mendadak, Putri Sulung Raja Thailand Sampai Tidak Sadarkan Diri
Kram terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan.
Kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi ini berperan penting dalam terbentuknya plak di pembuluh darah (aterosklerosis).
Plak adalah penyebab tersumbatnya pembuluh darah jantung yang dapat memicu meningkatnya risiko penyakit jantung dan strok. Gejalanya, nyeri pada dada.
Jika kita merasakan salah satu di antaranya, segera berkonsultasi dengan dokter.
Asal tahu saja, saat ini tidak hanya orang tua yang berisiko terkena penyakit kolesterol tinggi.
Usia produktif pun bisa mengalaminya akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan siap saji yang tinggi lemak, jarang berolahraga, dan merokok.
Untuk mengatasinya, selain dengan mengonsumsi obat dari dokter yang sifatnya hanya mengatasi sementara, ubahlah pola hidup menjadi lebih sehat.
Konsumsi banyak buah dan sayuran, lakukan diet rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans, kurangi konsumsi minyak, garam, dan gula secara berlebihan, rutin berolahraga, serta berhentilah merokok.
Jangan biarkan kolesterol tinggi diam-diam merenggut dari orang-orang tercinta. (*)
Baca Juga: Rekam Jejak Indonesia Hadapi Pandemi yang Abstrak Diabadikan dalam Buku Covid-19
Source | : | Cimahikota.go.id-kolesterol |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar