Ginseng berguna untuk meningkatkan stamina tubuh. Selain ginseng ada juga minuman berenergi yang mengandung jahe (Zingiber officinale).
Adapun jahe dalam minuman berenergi berkhasiat sebagai stimulan, meningkatkan nafsu makan, dan tonik.
Selain kandungan bahan-bahan tersebut diatas, minuman berenergi diformulasikan dalam bentuk tablet atau serbuk effervescent (serbuk/tablet buih).
Baca Juga: Cegah Nyeri Sendi Kambuh, Ini Rekomendasi Vitamin Tulang dan Sendi
Formula effervescent mengandung: natrium bikarbonat (soda) dan asam sitrat.
Campuran keduanya dengan adanya air akan menghasilkan gelembung CO2 dan meningkatkan kelarutannya.
Natrium bikarbonat memberikan efek karminatif (mengeluarkan gas) sekaligus sebagai antasid sistemik.
Selain manfaat dan kandungannya, kita pun harus tahu efek minuman berenergi.
Tahukah, jika mengkonsumsi terlalu sering atau lebih dari satu kemasan perhari, minuman ini dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, ketidakseimbangan nutrisi, dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan bagi tubuh.
Ironisnya, komposisi yang paling berbahaya adalah bahan “pemberi energi†dalam minuman berenergi itu sendiri, yaitu kafein dan gula.
Hati-hati, beberapa minuman berenergi tidak mencantumkan kadar kafein yang dikandung dalam satu kemasannya.
Kafein adalah sumber pemberi energi utama di samping bahan stimulan lainnya yang juga terkandung dijenis minuman ini.
Setelah konsumsi beberapa waktu, sebagian orang akan mengalami ketergantungan karena menerima kadar kafein yang cukup banyak dari minuman berenergi.
Batas kafein yang dapat dikonsumsi orang dewasa adalah sekitar 400mg per hari, namun tentu saja hal ini dapat lebih rendah atau lebih tinggi untuk sebagian orang.
Dalam minuman berenergi, kafein yang terkandung sekitar atau lebih dari 70mg sampai 200mg, jumlah ini dapat bertambah dari bahan lainnya yaitu guarana yang biasanya terkandung dalam minuman berenergi.
Source | : | Dinkes.jogjaprov.go.id,BPOM-minuman berenergi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar