Baca Juga: 4 Fakta Radang Usus Buntu dan Cara Mengobatinya, Bisa dengan Kunyit?
Jika seseorang juga meminum sumber kafein lainnya seperti kopi, maka ia dapat mengalami overdosis kafein yang efeknya dapat berbahaya bagi jantung.
Salah satu penelitian eksperimental pada tahun 2010 menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam minuman berenergi dengan jumlah yang terlalu banyak akan menghambat kinerja otak.
Minuman berenergi memang terbukti meningkatkan kemampuan kognitif seseorang namun fungsinya dapat menurun jika dikonsumsi terlalu banyak.
Dalam penelitian ini, konsumsi Minuman berenergi dengan dosis 1,8ml/kg terbukti dapat membantu dalam berkonsentrasi, namun dengan dosis tiga kali lipat lebih tinggi (5,4ml/kg) akan mengurangi kemampuan konsentrasi pada individu.
Waspadai juga gula pada minuman berenergi.
Gula merupakan sumber dari bahan utama energi bagi tubuh (glukosa).
Nah, biasanya minuman berenergi mengandung glukosa yang sangat tinggi melebihi kebutuhan.
Konsumsi glukosa yang tinggi tanpa diimbangi dengan aktivitas akan memicu kegemukan dan peningkatan kadar glukosa darah.(*)
Baca Juga: Rekomendasi Obat Tetes Mata untuk Penglihatan Kabur, Ini Penyebabnya
Source | : | Dinkes.jogjaprov.go.id,BPOM-minuman berenergi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar