Saat pemeriksaan pun juga tidak ditemukan komplikasi, berupa usus buntu yang pecah dan isinya menginfeksi bagian perut yang lain.
Di rumah sakit, pengobatan usus buntu tanpa operasi dilakukan dengan memberikan antibiotik IV.
Pemberian antibiotik dilakukan selama 24-72 jam untuk memantau rasa sakit yang memburuk.
Rejimen yang umum digunkaan adalah ceftriaxone IV selama 24 jam, lalu diikuti dengan ciprofloxacin dan metronidazole selama 5-10 hari.
Selain dengan antibiotik, bahan alami berikut disebut juga bisa mengurangi perburukan radang usus buntu.
Baca Juga: Hati-hati, 4 Jenis Sayuran Ini Bisa Berdampak Buruk Bagi Ginjal
Melansir Doctor NDTV, fenugreek dikenal mempunyai manfaat untuk mengobati radang usus secara alami.
Khasiat yang paling utama, yakni mencegah pembentukan lendir dan nanah di dalam usus buntu. Sehingga ini dapat mencegah rasa sakit.
Untuk mengonsumsinya, rebuslah sekitar dua sendok makan biji fenugreek dalam satu liter air selama kurang lebih 30 menit.
Saat meminumnya, jangan lupa disaring terlebih dulu. Agar lebih efektif, minum rebusan fenugreek dua kali sehari.
Metabolisme yang buruk membuat kotoran tidak mudah dikeluarkan dari tubuh dan akhirnya mengendap di usus buntu, hingga menyebabkan peradangan.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi penyintas radang usus buntu untuk rajin mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mengurangi risiko sembelit.
Kandungan serat yang tinggi bisa diperoleh dengan mudah dari sayur-sayuran ataupun buah-buahan. (*)
Baca Juga: Pasca Operasi Usus Buntu Dianjurkan Rutin Mengonsumsi 5 Buah Ini
Source | : | Health Direct |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar