Sehingga prosedur layanan malaria untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus malaria pada saat pandemi Covid-19 selalu mengacu pada protokol pencegahan virus corona.
Selain itu penyakit malaria akan semakin memperberat kondisi seseorang yang juga terinfeksi Covid-19.
Menurut Kemenkes RI (28/04/2018), angka kasus malaria di Indonesia masih, terdapat 10,7 juta penduduk yang tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria.
Daerah tersebut terutama meliputi Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.
Baca Juga: Bahan Alami Sederhana Bisa Menghilangkan Panu sampai ke Akar
Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia, termasuk Indoensia, menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD terbanyak setiap tahunnya.
Sementara itu, sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Penting dicatat, demam berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (angka kematian sebesar 41,3 persen).
Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia, dan kasus DBD di Indonesia hingga Juli 2020 mencapai 71.633 kasus.
Baca Juga: Sudah Merasa Bersih Kok Muncul Kurap di Kulit? Ternyata Ini Gejala Awal dan Penyebabnya!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar