Sesuai dengan semboyan dari P2PTM Kemenkes RI, gejala stroke yang membahayakan dan sudah dibutuhkan penanganan, dirangkum dalam slogan SeGeRa Ke RS, yaitu:
1. Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba
2. Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
3. BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata atau bicara tidak nyambung
4. Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh
Baca Juga: Katarak pada Anak, Seperti Anak Asri Welas, Susah Dapat Sekolah yang Mau Menerima
5. Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
6. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.
Penyebab dari penyakit stroke adalah adanya penyumbatan atau pecah pada pembuluh darah di otak, sehingga sebagian otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen dan memicu kematian sel atau jaringan.
Melansir penjelasan dari dr. Putu Arya Nugraha selaku Dirut RSUD Buleleng yang disampaikan oleh Tribunnews Bali, dikatakan metode cuci otak untuk penderita stroke menjadi salah satu metode yang saat ini diterapkan di Indonesia.
Kemenkes sendiri telah meminta RSUD Buleleng untuk mengembangkan layanan cuci otak, mengingat jumlah pasien stroke yang begitu tinggi, sehingga efek kelumpuhan dari pasien stroke bisa ditangani tidak hanya melalui obat.
Baca Juga: Macam-macam Kelainan Bentuk Kaki, Terjadi Gegara Alas Kaki yang Salah?
Tindakan cuci otak untuk penderita stroke disebut sebagai tindakan intervensi non-bedah pada stroke, di mana dokter hanya akan memasukan kateter lewat lipatan paha ke bagian otak pasien, lalu membersihkan sumbatan yang menyebabkan kelumpuhan.
“Kalau sejak awal sumbatan yang ada di otak dibersihkan, akan lebih baik. Sama juga dengan jantung, kalau ada penyumbatan selama ini hanya kami kasih obat saja. Sedangkan idealnya sumbatan itu harus diperlebar dengan pemasangan ring," jelas Dokter Arya dikutip dari Tribunnews Bali (15/01/2023). (*)
Baca Juga: Tanda-tanda yang Biasanya Muncul Satu Minggu Sebelum Serangan Stroke
Source | : | Tribun Bali,fk.ui.ac.id,Sehat Negeriku,P2PTM Kemenkes RI |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar