GridHEALTH.id - Baru-baru ini, muncul seseorang wanita cantik yang mengaku mengalami payudara tidak berhenti tumbuh.
Media sosial baru saja digemparkan oleh seorang wanita cantik bernama Pamelia J.
Wanita asal Australia ini curhat bahwa mengidap kondisi yang langka.
Ukuran payudara Pamelia membesar secara drastis, dari yang sebelumnya cup J menjadi cup M dalam waktu delapan bulan.
Lingkar dadanya juga membesar dari 39 inci (100 cm) menjadi 51 inci (130 cm).
Baca Juga: Mari Cegah Sejak Dini Sebelum Terlambat, Tips Mencegah Kanker Payudara
Awalnya ia merasakan bahagia karena payudaranya membesar.
Namun, lama kelamaan dirinya justru bekeluh kesah karena ukuran payudaranya tak berhenti bertambah.
Akibatnya, ia sering mengeluh sakit punggung.
"Awalnya menyenangkan dan menarik untuk melihat seberapa banyak mereka tumbuh, tetapi baru-baru ini saya menjadi tidak nyaman, dan saya berharap memiliki payudara berukuran normal," kata Pamelia dikutip dari NY Post.
Wanita Australia ini dirujuk ke ahli bedah pada Maret 2022 dan didiagnosis mengalami gigantomastia.
Tentunya, kelainan gigantomastia ini cukup jarang didengar masyarakat umum.
Gigantomastia atau dikenal juga engan makromastia dan hipertrofi payudara adalah kondisi langka pada wanita yang menyebabkan payudara menjadi terlalu besar.
Kasus gigantomastia yang dilaporkan di Amerika Serikat hanya berkisar 300 kasus, serta belum terdapat laporan kasus gigantomastia di Indonesia.
Proses pembesaran payudara pada kasus gigantomastia biasanya berlangsung sangat cepat dan membesar secara tidak proporsional.
Kecepatan dari pertumbuhan payudara dapat bervariasi, dimulai dari jangka waktu beberapa minggu bahkan ke beberapa tahun.
Jaringan payudara tidak berhenti tumbuh ini biasanya jinak dan bukan merupakan indikasi dari jaringan kanker.
Gigantomastia dapat terjadi pada masa pubertas, kehamilan, atau akibat pengobatan tertentu.
Pada beberapa kasus, hal ini dapat terjadi secara spontan serta tidak diketahui penyebabnya.
Penyebab pasti dari gigantomastia masih belum diketahui.
Namun, para ilmuwan menyebutkan bahwa gigantomastia memiliki hubungan dengan kondisi sebagai berikut:
- Perubahan hormon (contohnya pada saat pubertas dan kehamilan)
- Pengobatan tertentu (misal dengan penicillamine atau bucillamine)
Baca Juga: 4 Jenis Pengobatan Tradisional Kanker Payudara yang Bisa Dilakukan
- Kondisi autoimun seperti lupus atau arthritis
- Obesitas ekstrem
- Faktor genetik.
Gigantomastia dapat menyebabkan masalah seperti:
1. Nyeri leher dan punggung.
2. Ketidakmampuan untuk berjalan, berlari atau berolahraga.
3. Infeksi pada kulit di sekitar area bra.
4. Nyeri di payudara.
5. Masalah menyusui (menyusui).
6. Kulit gatal atau meradang.
Selain gejala fisik ini, payudara yang sangat besar dapat menyebabkan masalah emosional dan sosial seperti depresi, kecemasan, atau citra tubuh yang buruk.
Baca Juga: Apakah Benar Kanker Payudara Selalu Ditandai Adanya Benjolan?
Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko berkembangnya gigantomastia.
Para peneliti tidak sepenuhnya yakin apa penyebabnya.
Namun, pastikan tetap menjaga pola hidup sehat.
Misalnya, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan sehari – hari dengan minum air putih 1.5 hingga 2 liter per hari, melakukan olahraga rutin seminggu 3 hingga 5 kali dengan durasi minimal 30 menit.
Penting juga untuk menghindari junk food atau makanan cepat saji, menghindari paparan asap rokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta menghindari minum obat atau suplemen tertentu tanpa anjuran dan pengawasan dokter.
Itulah penjelasan singkat perihal payudara yang tidak berhenti tumbuh.(*)
Baca Juga: Mari Cegah Sejak Dini Sebelum Terlambat, Tips Mencegah Kanker Payudara
Source | : | Cleveland Clinic,www.ai-care.id,radiopedia.org |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar