GridHEALTH.id – Orangtua perlu memerhatikan dengan baik tumbuh kembang anak, salah satunya dengan pemenuhan zat gizi untuk anak.
Seringkali terlewat dan tidak diperhatikan, zat gizi untuk anak yang tidak tercukupi dengan baik akan menimbulkan efek jangka panjang.
Simak ulasan berikut ini terkait ragam jenis zat gizi untuk anak yang perlu dipenuhi orangtua dan dampaknya bagi anak yang kekurangan gizi.
Dalam masa pertumbuhan, ada banyak kebutuhan zat gizi untuk anak sehingga bisa memiliki perkembangan yang optimal dan tentunya baik untuk masa depan anak.
Anak-anak membutuhkan jumlah nutrisi yang spesifik dan berbeda-beda sesuai dengan usianya, sehingga pola makan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak adalah mempertimbangkan usia anak, tingkat aktivitas, dan karakteristik lainnya. Kenali berikut ini ragam jenis zat gizi untuk anak, yaitu:
Baca Juga: Metode Penyembuhan Ambeien, Mulai dari Obat Tradisional Sampai Operasi
Protein tidak hanya dari protein nabati, tetapi juga protein hewani. Ada beragam jenis protein yang mudah didapat, seperti daging tanpa lemak, unggas, telur, buncis, kacang polong, produk kedelai, dan lainnya.
Untuk buah-buahan, kenalkan pada anak beragam jenis buah, namun perlu diperhatikan kapan usia dan waktu terbaik saat akan memberikan anak buah-buahan.
Sayuran juga penting untuk pemenuhan zat gizi pada anak, maka kenalkan anak beragam jenis sayuran agar anak terbiasa hingga dewasa, usahakan yang rendah sodium.
Jenis zat gizi untuk anak lainnya adalah biji-bijian, seperti roti, oatmeal, gandum, nasi merah, dan lainnya. Ingat, sesuaikan dengan usia anak dalam memberikan sumber zat gizi untuk anak ini.
Produk susu juga menjadi salah satu sumber zat gizi untuk anak, biasakan anak konsumsi produk susu bebas lemak atau rendah lemak, seperti susu, yogurt, keju, dan minuman kedelai.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Cegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Sebelum Hamil
Semua ragam jenis zat gizi untuk anak ini memiliki peran penting masing-masing yang tidak bisa saling menggantikan, maka penting untuk memastikan anak mendapatkan ragam jenis zat gizi tersebut sesuai kebutuhannya masing-masing.
Salah satu kesalahan yang masih sering dilakukan orangtua dalam pemenuhan zat gizi untuk anak adalah hanya dominan pada salah satu sumber nutrisi.
Kecukupan rotein hewani pada anak Indonesia menjadi salah satu yang paling rendah, dengan data yang disebutkan Kemenkes menyebutkan konsumsi daging, sebagai salah satu sumber protein hewani masih di bawah 40 gram dan termasuk konsumsi ikan juga telur.
Sedangkan dilihat berdasarkan anatomi tubuh manusia, protein hewani memiliki kandungan yang baik, asam amino esensial yang tinggi sehingga bisa membuat mTORC bekerja sebagai saklar pertumbuhan khususnya pada anak.
Disampaikan dalam Temu Media Kemenkes terkait “Hari Gizi Nasional 2023" pada Jumat (20/01/2023), ada beragam jenis protein hewani yang bisa dimanfaatkan orangtua, tidak melulu harus berasal dari daging, beberapa jenis protein hewani yang direkomendasikan oleh berbagai pakar adalah ikan air tawar, ikan laut, telur, belut, ulat, serangga, dan lainnya.
“Ketika kita memberikan mPASI untuk 6 bulan ke atas, makanan balita, dan remaja, perlu diperhatikan kecukupan protein hewaninya terlebih dahulu, jangan sampai nanti gagal fokus, kemudian anaknya kenyang dengan hal-hal yang di luar protein hewani, jadi protein hewaninya terlebih dahulu yang dipenuhi, baru sisanya yang lain-lain,” imbauan dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam acara yang sama.
Zat gizi untuk anak ini penting untuk dipenuhi, jika tidak, berikut ini beberapa dampak yang mungkin dialami oleh anak hingga dewasa:
- Berkurangnya fungsi kognitif anak, yang penting untuk pembelajaran
- Stunting (balita perawakan pendek karena kekurangan gizi kronik)
- Gigi berlubang
- Kekurangan zat besi
- Berisiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, hingga tekanan darah tinggi
Baca Juga: Makanan dan Minuman Manis di Mana-mana, Ini Tips Kurangi Asupan Gula
- Imunitas anak tidak maksimal
- Osteoporosis.
Berikut ini panduan pemberian zat gizi untuk anak sesuai usia yang bisa diterapkan orangtua, sesuai dengan rekomendasi dari laman Mayo Clinic, yaitu:
Perempuan: Protein (2-4 ons), buah-buahan (1-1,5 mangkok), sayuran (1-1,5 mangkok), biji-bijian (3-5 ons), produk susu (2-2,5 cangkir). Kalori total 1.000-1.400, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Laki-laki: Protein (2-5 ons), buah-buahan (1-1,5 mangkok), sayuran (1-2 mangkok), biji-bijian (3-5 ons), produk susu (2-2,5 cangkir). Kalori total 1.000-1.600, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Perempuan: Protein (3-5ons), buah-buahan (1-1,5 mangkok), sayuran (1,5-2,5 mangkok), biji-bijian (4-6 ons), produk susu (2,5 gelas). Kalori total 1.200-1.800, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Laki-laki: Protein (3-5,5 ons), buah-buahan (1-2 mangkok), sayuran (1,5-2,5 mangkok), biji-bijian (4-6 ons), produk susu (2,5 gelas). Kalori total 1.200-2.000, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Perempuan: Protein (4-6 ons), buah-buahan (1,5-2 mangkok), sayuran (1,5-3 mangkok), biji-bijian (5-7 ons), produk susu (3 gelas). Kalori total 1.400-2.200, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Laki-laki: Protein (5-6,5 ons), buah-buahan (1,5-2 mangkok), sayuran (2-3,5 mangkok), biji-bijian (5-9 ons), produk susu (3 gelas). Kalori total 1.600-2.600, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Perempuan: Protein (5-6,5 ons), buah-buahan (1,5-2 mangkok), sayuran (2,5-3 mangkok), biji-bijian (6-8 ons), produk susu (3 gelas). Kalori total 1.800-2.400, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas.
Laki-laki: Protein (5,5-7 ons), buah-buahan (2-2,5 mangkok), sayuran (2,5-4 mangkok), biji-bijian (6-10 ons), produk susu (3 gelas). Kalori total 2.000-3.200, tergantung pertumbuhan dan tingkat aktivitas. (*)
Baca Juga: Inilah Beberapa Menu Sehat Untuk Optimalkan Gizi Anak, Murah dan Terjangkau
Source | : | mayoclinic,CDC,Temu Media Kemenkes RI |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar