Kejadian yang dialaminya, diakui oleh Mariah membuat dirinya trauma dan enggan untuk kembali datang ke metode chiropraktik.
Didefinisikan dalam NHS, bahwasanya chiropraktik adalah perawatan di mana seorang praktisi yang disebut chiropractor menggunakan tangan untuk membantu meringankan masalah pada tulang, otot, dan persendian.
Chiropraktik umumnya dikategorikan sebagai pengobatan alternatif atau pengobatan komplementer.
Baca Juga: Bahaya Kretek-kretek, yang Asli dan Abal-abal Sama Bahayanya
Pengobatan ini menggunakan berbagai perawatan non-bedah untuk merawat pasien dengan jenis tertentu, seperti nyeri punggung bawah, nyeri kaki, sakit/nyeri leher, strain berulang, sakit kepala, cedera olahraga, cedera kecelakaan mobil, hingga nyeri rematik.
Masih ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa chiropraktik ini dapat membantu kondisi atau masalah yang lebih serius, di luar dari otot dan persendian, seperti asma, alergi, dan masalah kesehatan mental.
Ketahuilah, tulang belakang leher manusia menjadi salah satu tulang yang menopang seluruh berat kepala dan dapat digerakkan hampir ke segala arah.
Kelenturan leher dalam bergerak membuatnya rentan mengalami rasa sakit dan cedera, ada beragam penyebab yang mendasarinya, mulai dari duduk terlalu lama, gerakan berulang, kecelakaan, jatuh, terkena benturan pada tubuh atau kepala, penuaan, hingga tulang dan sendi yang aus.
Melansir dari American Chiropractic Association disebutkan dalam pengobatan nyeri leher, maka chiropractor akan menemukan sumber rasa sakit, dan mengajukan pertanyaan terkait gejala dan pengobatan yang sudah coba dilakukan.
Pengobatan yang dipilih dalam chiropraktik untuk nyeri leher biasanya adalah manipulasi serviks atau prosedur penyesuaian leher, yang berfungsi untuk meningkatkan mobilitas tulang belakang dan memulihkan rentang gerak.
Efeknya ada pada peningkatan kemampuan memutar dan memiringkan kepala, pengurangan rasa sakit, nyeri, dan kekakuan.
Source | : | Unilad,NHS,Spine Health,Acatoday.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar