GridHEALTH.id - Niat hati ingin mendapatkan kesembuhan untuk lehernya yang kaku, seorang wanita malah mendapati dirinya mengalami stroke.
Masalah leher pada wanita tersebut ditangani oleh chiropractor, hingga bunyi 'krek', namun ternyata dirinya mengalami arteri robek bukan kesembuhan.
Jadi, bagaimana chiropraktik ini bekerja? Simak cerita lengkapnya di sini.
Wanita tersebut bernama Mariah Bond (29) yang mengalami stroke setelah arterinya robek. Dirinya mengakui mengunjungi chiropractor karena ingin mengatasi masalah lehernya yang kaku, setelah pijat cara medis gagal.
Sebelumnya Mariah mendengar bunyi 'krek' setelah lehernya diputar dari satu sisi ke sisi yang lain oleh chiropractor, ia menyangka ini adalah kondisi yang umum terjadi karena belum pernah datang sebelumnya.
Baca Juga: Kenali Jenis Vaksin yang Digunakan untuk Booster Kedua, Apakah Ada Efek Sampingnya?
"Saya telah melihat video chiropractor, jadi saya pikir (bunyi) itu normal, tetapi ketika saya berdiri saya menjadi sangat pusing," jelas Mariah mengutip dari Unilad.
Setelah merasa pusing, dirinya tiba-tiba mulai muntah-muntah dan tangannya mulai kesemutan, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Dirinya baru mengetahui ternyata arteri yang robek ada di belakang lehernya, sehingga otaknya tidak mendapatkan cukup darah dan menderita stroke.
Mariah menceritakan dirinya tidak bisa berjalan dan menggerakan tubuhnya dengan benar, seolah otaknya tidak berfungsi dengan baik.
Untungnya dalam dua minggu Mariah bisa kembali berjalan, walau masih harus mengikuti fisioterapi selama dua bulan.
Kejadian yang dialaminya, diakui oleh Mariah membuat dirinya trauma dan enggan untuk kembali datang ke metode chiropraktik.
Didefinisikan dalam NHS, bahwasanya chiropraktik adalah perawatan di mana seorang praktisi yang disebut chiropractor menggunakan tangan untuk membantu meringankan masalah pada tulang, otot, dan persendian.
Chiropraktik umumnya dikategorikan sebagai pengobatan alternatif atau pengobatan komplementer.
Baca Juga: Bahaya Kretek-kretek, yang Asli dan Abal-abal Sama Bahayanya
Pengobatan ini menggunakan berbagai perawatan non-bedah untuk merawat pasien dengan jenis tertentu, seperti nyeri punggung bawah, nyeri kaki, sakit/nyeri leher, strain berulang, sakit kepala, cedera olahraga, cedera kecelakaan mobil, hingga nyeri rematik.
Masih ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa chiropraktik ini dapat membantu kondisi atau masalah yang lebih serius, di luar dari otot dan persendian, seperti asma, alergi, dan masalah kesehatan mental.
Ketahuilah, tulang belakang leher manusia menjadi salah satu tulang yang menopang seluruh berat kepala dan dapat digerakkan hampir ke segala arah.
Kelenturan leher dalam bergerak membuatnya rentan mengalami rasa sakit dan cedera, ada beragam penyebab yang mendasarinya, mulai dari duduk terlalu lama, gerakan berulang, kecelakaan, jatuh, terkena benturan pada tubuh atau kepala, penuaan, hingga tulang dan sendi yang aus.
Melansir dari American Chiropractic Association disebutkan dalam pengobatan nyeri leher, maka chiropractor akan menemukan sumber rasa sakit, dan mengajukan pertanyaan terkait gejala dan pengobatan yang sudah coba dilakukan.
Pengobatan yang dipilih dalam chiropraktik untuk nyeri leher biasanya adalah manipulasi serviks atau prosedur penyesuaian leher, yang berfungsi untuk meningkatkan mobilitas tulang belakang dan memulihkan rentang gerak.
Efeknya ada pada peningkatan kemampuan memutar dan memiringkan kepala, pengurangan rasa sakit, nyeri, dan kekakuan.
Prosedur pengobatan akan disesuaikan dan dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan setiap pasien.
Belajar dari pengalaman Mariah Bond, nyeri leher memang seringkali diobati dengan cara chiropraktik, namun untuk menghindari risiko yang membahayakan, maka setiap orang perlu mengenali efek samping dan risiko dari chiropraktik ini.
Chiropraktik disebutkan NHS umumnya aman bila dilakukan dengan benar oleh chiropractor yang terlatih dan terdaftar.
Karenanya sebelum datang mengunjungi tempatnya, pastikan chiropractor yang dikunjungi memiliki kompetensi dalam bidang ini.
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping dari pengobatan ini, seperti nyeri dan sakit, kekakuan, kelelahan, yang biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.
Risiko serius yang mungkin terjadi adalah sendi yang bergeser dan stroke akibat manipulasi tulang belakang, seperti yang dialami oleh Mariah Bond.
Bicaralah dengan dokter jika tidak yakin apakah chiropractik aman dilakukan untuk setiap gangguan yang dialami. (*)
Baca Juga: 7 Titik Pijat Refleksi di Kaki dan Aneka Manfaatnya yang Harus Diketahui
Source | : | Unilad,NHS,Spine Health,Acatoday.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar