GridHEALTH.id - Salah satu cara untik menghindari penyakit kronis, salah satuny caranya rutin senam lidah.
Malah senam lidah ini disebut penting bagi lansia, yang rentan dan besar risikonya mengalami 5 penyakit kronis berikut ini.
Untuk diketahui, ada 5 (lima) penyakit pada lansia yang sering terjadi, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Berikut ini merupakan penyakit kronis yang paling banyak menyerang lansia di Indonesia:
Menurut Riskesdas penyakit nomor satu yang paling banyak diderita lansia.
Baca Juga: Perut Kembung Pada Bayi Usia 6 Bulan, Benarkan karena Pemberian Susu?
Semakin tua usia, tekanan darah cenderung meningkat. Ini merupakan sebuah proses alami yang terjadi di tubuh saat usia sudah mulai menua.
Seperti tekanan darah tinggi pada umumnya, pada lansia jelas lebih berbahaya.
darah tinggi pada lansia berisiko besar menyebabkan penyakit jantung hingga stroke.
Tekanan darah yang dimaksud ini jika sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.
Karenanya sekali terdeteksi tekanan darah seperti itu baiknya diberikan pengobatan dan perawatan untuk hipertensi agar tidak memburuk.
Baca Juga: Kurap di Selangkangan Bikin Gatal, 6 Gaya Hidup Ini Jadi Penyebabnya
Rutin minum obat yang diresepkan dokter, olahraga, mengurangi asupan garam, kontrol berat badan, jauhi stres, dan tidak merokok, beberapa cara untuk mengontrol hipertensi.
Ini menjadi penyakit nomor dua yang banyak menyerang lansia di Indonesia. Merupakan peradangan pada salah satu atau lebih sendi.
Penyakit radang sendir ditandai dengan rasa nyeri, kekakuan, dan bengkak pada sendi.
Sehingga, dapat menyebabkan ruang gerak lansia menjadi terbatas.
Semakin tua usia, gejala penyakit ini bisa semakin bertambah buruk.
Baca Juga: Trend Surrogacy, Aktris Priyanka Chopra juga Paris Hilton Punya Anak Biologis Tanpa Hamil
Karenanya lansia perlu melakukan olahraga teratur dan menjaga berat badan, agar artritis tidak memburuk. Jika merasa sakit, sebaiknya istirahat dan jangan memaksa untuk melakukan banyak aktivitas.
Merupakan keadaan yang sangat berbahaya dan butuh pertolongan cepat untuk meminimalkan kerusakan otak.
Stroke terjadi saat suplai darah ke bagian otak tidak terpenuhi, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi cukup untuk melakukan fungsinya.
Penting dicatat, lansia merupakan golongan yang sering mengalami stroke. Beberapa gejala dari stroke adalah mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh, penurunan penglihatan di salah satu atau kedua mata, kesulitan bicara atau memahami perkataan orang lain, sakit kepala tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya, dan kehilangan keseimbangan saat berjalan.
PPOK adalah istilah yang mengacu pada sekelompok penyakit paru yang menghalangi aliran udara sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Baca Juga: Kandungan Gizi Beras Merah, Putih, Hitam Serta Perbedaannya, Mana yang Paling Sehat?
Jika kita seorang perokok atau pernah merokok, harus hati-hati. Merokok merupakan faktor risiko dari PPOK. Untuk itu, mulai sekarang berhentilah merokok dan/atau jauhi asap rokok.
Ketahuilah, usia yang semakin tua membuat tubuh banyak berubah, termasuk perubahan dalam cara tubuh menggunakan gula darah. Akibatnya, banyak lansia yang menderita diabetes karena tubuhnya tidak bisa menggunakan gula darah dengan efisien.
Mengontrol asupan makanan dan olahraga teratur merupakan dua cara yang penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah.
mengenai hal tersebut di atas, menurut Mantan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Nila F. Moeloek, jumlah lansia di Indonesia saat ini telah meningkat menjadi sekitar 21,7 juta orang dan akan menjadi 40,9 juta pada tahun 2030.
Semakin bertambah usia seseorang, pada umumnya semakin banyak penyakit yang diderita.
Baca Juga: Pengaruh Titik Pijat Refleksi Kaki Bagi Penderita Hipertensi, Mampu Menurunkan Tekanan Darah
Hal ini karena usia merupakan salah satu faktor dari berbagai penyakit. Tak heran, banyak lansia yang menderita penyakit serius, bahkan tak hanya satu penyakit tapi bisa dua atau lebih penyakit sekaligus.
Nah, adapun salah satu cara mencegah timbulnya penyakit-penyakit diatas, adalah dengan rutin berolah raga. Termasuk senam lidah.
Senam lidah tidak cuma bisa mencegah Alzeimer (pikun) pada Lansia, juga bisa menurunkan / memperbaiki:
* Berat Badan,
* Hipertansi,
Baca Juga: 5 Bahan Alami untuk Menghilangkan Panu dengan Cepat, Sudah Coba?
* Penyumbatan Pembuluh Darah Otak,
* Asthma,
* Mata Rabun jauh,
* Telinga mendengung,
* Infeksi Tenggorokan,
* Infeksi Pundak.
Insomia (sulit tidur ), dan lain sebagainya.
Bagaimana cara senam lidah?
Gerakannya sangat mudah, cukup dengan setiap pagi setelah membasuh muka di depan cermin :
* Julurkan lidah lalu tarik kembali ke dalam sebanyak 10 kali.
* Julurkan lidah, gerakan ke kanan dan ke kiri sebanyak 10 kali.
Baca Juga: Tren Surrogate Mother, Meski Tidak Hamil Paris Hilton Sambut Kelahiran Anak Biologis Pertamanya
ketahuilah, jika melakukan senam lidah setiap hari, terus-menerus, lebih dari setahun dan akan membuahkan hasil yang baik, tidak hanya otak menjadi lebih jernih dan segar, tapi mata yang rabun jauh, kepala suka pusing juga hilang dan juga memperbaiki problem pencernaan
Bahkan kita tidak mudah pilek, semuanya menjadi lebih meringankan. Badan menjadi lebih gesit dan lincah.
Selain itu, senam Lidah mencegah Alzheimer ada dasar nya. Dari penelitian Ilmu Ke dokteran, syaraf lidah berhubungan dengan Otak Besar.
Ketahuilah, mengapa senam lidah itu penting, karena saat usia kita bertambah tua maka senam lidah bisa menstimulasi otak besar. Mencegah otak mengecil.
Senam lidah juga bermanfaat utk mengetahui gejala stroke.
Kalau lidah sulit utk dijulurkan, atau digerakan ke kiri/kanan; itu berarti ada gejala stroke ringan. Lebih baik lagi dibarengi dengan menarik kuping kiri/kanan.(*)
Baca Juga: Ferry Irawan Pesilat, Hasil Visum Hidung Venna Melinda Pembuluh Darah Pecah
Source | : | Sumbarprov-senam lidah |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar