Baca Juga: Kurap Bisa Muncul di Wajah, Beda dengan yang Tumbuh di Jenggot
Melansir Mayo Clinic, beberapa orang yang mengalami kurap jenis ini, mendapati peradangan parah di kulit kepalanya yang disebut kerion.
Kerion terbentuk akibat reaksi yang terlalu kuat terhadap jamur, sehingga menimbulkan jaringan parut dan kerontokan permanen.
Untuk menghindari komplikasi tersebut, tentunya pengobatan harus segera dijalankan, bahkan sejak munculnya bercak merah.
Pengobatan untuk kurap di kulit kepala dilakukan menggunakan obat anti jamur secara oral atau diminum, biasanya sifatnya lebih kuat daripada jenis topikal/oles.
Obat tersebut mengandung zat aktif seperti terbinafin, itrakonazol, atau flukonazol. Obat ini diminum selama 6 minggu atau lebih, sampai rambut mulai tumbuh kembali.
Dengan pengobatan yang tepat, sisi rambut yang sempat mengalami kebotakan akan tumbuh kembali dan kondisi kulit seperti sediakal tanpa meninggalkan bekas luka.
Penggunaan sampo obat dengan kandungan povidone iodine dan selenium sulfide, disarankan digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Sampo akan menghilangkan jamur dan membantu menghentikan penyebaran infeksi ke bagian tubuh atau orang lain.
Gaya hidup yang bersih juga diperlukan agar kurap bisa segera sembuh. Jangan sesekali berbagai peralatan pribadi dengan orang lain dan segera bersihkan dengan air panas setelah digunakan.
Untuk sisir, supaya tidak ada jamur yang menetap, bisa dibersihkan menggunakan cairan disinfektan.
Anggota keluarga rumah, terutama yang sering melakukan kontak langsung, berisiko mengalami kondisi serupa. Maka disarankan untuk menggunakan sampo anti jamur selama 2-4 minggu.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kurap yang ada di kulit kepala. Tindakan yang ekstrem seperti memangkas habis rambut tidak perlu dilakukan. (*)
Baca Juga: Ciri Kurap, Ada yang Sampai Membuat Kulit Mengelupas dan Bau, Ini 8 Cara Mencegahnya
Source | : | Mayo Clinic,Health Navigator |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar