Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel yang berasal dari serviks atau leher rahim.
Sampel akan diperiksa di laboratorium, untuk melihat apakah ada genetik (DNA) dari HPV.
"Pemeriksaan co-testing DNA HPV - IVA tahun ini piloting di Provinsi DKI (Jakarta)," ujar dokter Sandra.
Selain menggunakan metode tersebut, BioFarma menghadirkan pilihan alternatif deteksi dini kanker serviks.
Pemeriksaan ini dikenal dengan CerviScan. Dilakukan dengan menggunakan sampel urin yang kemudian diperiksa dengan alat PCR di laboratorium.
"Kanker serviks merupakan silent killer karena gejalanya baru diketahui setelah stadium lanjut," kata Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir.
Baca Juga: Peran Genetika Terhadap Kemungkinan Wanita Terpapar Kanker Payudara
"Untuk itu perlu pencegahan dan deteksi dini untuk diketahui lebih awal penyakitnya sehingga tidak terlambat ditangani," sambungnya.
Lantas, apakah sampel urin yang digunakan untuk tes harus segar saat pagi hari?
Head of Corporate Communication PT Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan, sampel urin untuk deteksi dini kanker serviks bisa diambil kapan saja dan hasilnya cukup akurat.
"Untuk pemeriksaan dengan sampel urin memiliki sensitivitas lebih dari 78% dan spesifikasi 99%, sehingga pemeriksaan ini dinilai cukup akurat untuk menyingkirkan status infeksi HPV," ujarnya kepada GridHEALTH.id beberapa waktu yang lalu.
Hasil pemeriksaan CerviScan bisa diperoleh dalam waktu kurang dari 24 jam. (*)
Baca Juga: Berangkat dari Pengalaman Pribadi, Inilah yang Membuat Maudy Ayunda Mau Jadi Edukator HPV
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar