GridHealth.id - Salah satu penyakit yang ditandai perut kembung adalah Bali Belly.
Bali Belly menjadi penyakit yang sangat populer di kalangan wisatawan yang tengah berlibur di Bali.
Terjadi secara tiba-tiba, biasanya seseorang yang terkenal Bali Belly akan merasakan sakit perut secara tiba-tiba.
Selain itu, sakit perut bisa disusul dengan beberapa gejala lainnya yang cukup 'mengganggu'.
Seperti mual dan muntah, perut kembung, kram dan nyeri, diare, hingga kelelahan yang tak kunjung membaik.
Sistem kekebalan tubuh yang baik disebut-sebut bisa memerangi Bali Belly dalam waktu 24 jam, namun jika tidak penyakit ini bisa berlangsung selama berhari-hari.
Baca Juga: Untuk Mengatasi Diare, 2 Obat Cina Ini Direkomendasikan di 2023
Ada beberapa penyebab Bali Belly yang cukup sederhana namun perlu diperhatikan agar kesehatan tetap terjaga saat liburan.
Seperti air yang kurang bersih, Bali adalah salah satu daerah di tanah air yang masih berkembang.
Sehingga suplai air di Bali pun dianggap belum layak untuk dikonsumsi tanpa proses penyaringan terlebih dahulu.
Lalu yang kedua adalah makanan yang terkontaminasi bakteri, permintaan akan makanan yang tinggi di Bali bisa membuat para kokinya kewalahan dan kurang bersih dalam pengolahan.
Baca Juga: Ambeien Sering Kambuh? Atasi dengan 5 Obat Ini yang Mudah Ditemukan di Apotek
Sehingga makanan yang terkontaminasi dengan bakteri bisa membuat perut terasa sangat sakit.
Kontaminasi bakteri biasanya terjadi pada panas yang menyengat selama transit dan penyimpanan makanan atau penanganan makan yang tidak cukup panas setelah dimasak.
Selain itu juga jaga kebersihan pribadi sebab bakteri yang masuk ke makanan bisa berpindah dari tangan kita yang kotor.
Ketiga ada cuaca tropis, iklim tropis bisa membuat bakteri, kuman, dan serangga berkembang biak dengan cepat.
Sebagian dari kita mungkin sangat sensitif dalam menghadapi udara lembab sehingga imunitas yang lemah bisa membuat kita lebih cepat terpapar bakteri dan kuman.
Memang tak ada cara yang pasti untuk menghindari Bali Belly, sebab perlindungan tinggi pun tetap punya kemungkinan terpapar penyakit ini.
Namun cara bisa dicoba seperti, hindari minum dari air keran, hindari minum dengan es, cuci tangan sebelum makan.
Cuci buah atau sayuran yang akan dikonsumsi, hindari konsumsi makanan yang sudah lama didiamkan, hingga rutin minum air bersih.
Sebagai informasi, penyakit Bali Belly bisa menular pada orang lain namun bukan dari dalam diri kita.
Melainkan dari konsumsi makanan dan minuman yang sama terutama jika ada bakteri yang berpindah dari tubuh kita ke makanan dan minuman tersebut. Otomatis orang lain akan ikut terpapar Bali Belly jika imunitasnya sedang tidak prima.
Nah itu dia salah satu penyakit yang ditandai perut kembung yaitu Bali Belly.(*)
Source | : | Prime Plus Medical - Bali Belly |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar