Autis akan cenderung terjadi pada mereka yang memiliki keluarga atau orang tuanya mengidap autis. Misalnya, salah satu orang tua mengidap autis, maka anaknya akan memiliki risiko mengidap autis.
Hal ini juga terjadi pada anak kembar. Apabila salah satu dari kembarannya mengidap autis, maka ada kemungkinan kembarannya juga akan mengidap autis.
Dokter menemukan bahwa Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol berlebihan memiliki risiko menyebabkan anaknya mengalami autis.
Terdapat beberapa obat yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengidap autis. Apabila ibu yang sedang hamil mengonsumsi obat ini berlebihan, maka dapat meningkatkan risiko autis pada anaknya.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja obatnya, bisa konsultasikan kepada dokter.
Autis juga bisa terjadi karena ada faktor penyakit lain yang mendampinginya. Penyakit tersebut antara lain mengidap down-syndrome, gangguan kronis pada otak seperti cerebral palsy serta distrofi otot.
Meski belum banyak terjadi, dokter menyatakan kelahiran prematur atau kelahiran dini sangat rentan mengalami autis.
Wanita hamil dengan usia 35 tahun ke atas memiliki kondisi berbeda dengan wanita yang berusia sebelum 30 tahun. Oleh karena itu, semakin tua usia wanita yang hamil dapat meningkatkan risiko autis pada anaknya.(*)
Source | : | Jurnal Ortopedagogia,CimahiKota.go.id-autis,Ciputra Hospital-autis |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar