Jika hal itu sudah mulai intens dirasakan setiap hubungan badan, baiknya lakukan pemeriksaan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan panggul, untuk mendeteksi kelainan di panggul, seperti infeksi atau luka.
Pemeriksaan dilakukan dengan menekan otot di kelamin dan panggul secara perlahan, sehingga lokasi timbulnya rasa sakit dapat diketahui.
Selain pemeriksaan panggul, dokter juga dapat menjalankan pemeriksaan vagina dengan menggunakan spekulum atau cocor bebek.
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan USG panggul.
Baca Juga: Bolehkah Penyandang Darah Rendah Lakukan Donor Darah? Berikut Penjelasannya
Beberapa tes lain juga dapat digunakan untuk mendiagnosis dispareunia, yaitu :
1. Pemindaian dengan CT scan atau rontgen.
2. Pemeriksaan dubur
3. Pap smear
4. Tes kultur cairan vagina.
5. Tes urine
6. Tes alergi.
Jika dokter menduga dispareunia disebabkan oleh faktor emosional, pasien akan dirujuk untuk konseling dengan psikiater.(*)
Baca Juga: Kenali Manfaat dan Cara Meracik Daun Kelor untuk Asam Lambung
Source | : | Yankes.Kemkes-dispareunia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar