Jadi jangan sampai anak dipaksa-paksa untuk minum formula atau memaksakan kehendak ingin ASI eksklusif enam bulan eh jadinya bayi tidak cukup gizi," tandas Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A(K).
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Anak Stunting, Bisakah? Ini Penjelasan Dokter Anak
Terlepas dari itu semua, peran rumah sakit dalam mengedukasi masyarakat tentu sangat besar, hal tersebut juga disampaikan oleh Dr. dr Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS., FIHA selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional DR. Cipto Mangunkusumo dalam acara yang sama.
Beliau mengatakan bahwa deteksi dini, pengamatan, edukasi, dan perawatan adalah hal terpenting dalam kasus stunting.
"Di rumah sakit itu dokter punya dua tugas, nah dokter itu saat mendiagnosis itu menggunakan cara deduksi. Dari data yang namanya tanya-jawab, pemeriksaan fisik, baru alat penunjang.
Nah untuk bisa mendeteksi dulu nih apakah anak ini akan stunting pasti akan ada pemeriksaan pada ibu hamil, dari USG dan lainnya, dari situ kita bisa tahu dulu nih ukuran bayi dan berat badan ibu.
Lalu melalui berbagai parameter-parameter itu baru kita bisa tahu apakah ini harus ditangani secara khusus.
Kemudian pada bayi itu juga akan dilihat apakah ada kelainan bawaannya, dengan itu kita tahu pertumbuhannya kurang bagus, jangan-jangan jantungnya tidak menutup sehingga ada bocor dan sebagainya," ujar Dr. dr Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS., FIHA.
Sehingga saat dokter menemukan ada perbedaan, maka akan ada edukasi untuk makanan ibu hamil melalui dokter gizi.
Selain itu ibu hamil juga akan diajari berbagai gejala yang harus langsung ditangani oleh rumah sakit supaya tidak prematur misalnya.
Bahkan Prof Rina pun sebagai perwakilan sudah memiliki banyak data soal rumah sakit yang memadai di Indonesia untuk kasus seperti ini.
Sebagai bentuk kepedulian, beliau juga sudah melakukan edukasi dimana-mana soal masalah stunting.
"Selain itu, Prof Rina juga punya peta rumah sakit mana yang punya NICU, lalu cukup atau tidaknya dokter anak di dalamnya, jadi kami melakukan edukasi kemana-mana," tandasnya.(*)
Baca Juga: Akali Risiko Kenaikan Harga Pangan Supaya Tetap Bisa Berikan Gizi Cukup, Agar Anak Tidak Stunting
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar