GridHEALTH.id - Diabetes adalah salah satu kelompok penyakit yang tergolong penyakit metabolis. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula darah tinggi karena masalah yang berkaitan dengan kerja atau produksi hormon insulin.
Hormon insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Ketika ada gangguan yang mempengaruhi produksi hormon insulin, kadar gula darah seseorang sulit terkendali dan bisa memicu diabetes jika terlalu tinggi.
Terdapat empat macam diabetes, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan gestasional.
Menurut sejumlah penelitian, pria lebih banyak menderita diabetes. Tapi angka kematian akibat diabetes lebih tinggi pada kalangan wanita.
Hal ini menunjukkan perbedaan pengaruh diabetes terhadap pria dan wanita. Begitu pula ciri-ciri diabetes pada wanita.
Baca Juga: Mengejutkan, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Otak Bekerja 100 Persen!
Tahukah, wanita cenderung jarang menjalani deteksi dini dan pengobatan secara intensif atas faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit metabolis.
Beberapa komplikasi diabetes pun lebih sulit didiagnosis pada wanita daripada pada pria. Selain itu, mekanisme kerja hormon serta peradangan pada beberapa organ tubuh wanita lebih rumit daripada pria.
Dilansir dari laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), wanita yang terkena diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan serangan jantung lebih parah ketimbang pria.
Selain itu, jika dibandingkan pria, wanita juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti kebutaan, penyakit ginjal, dan kebutaan ketika terkena diabetes.
Menurut channelnewsasia.com jumlah orang dewasa yang menderita diabetes di seluruh dunia telah meroket dalam beberapa dekade terakhir, dengan Asia diperkirakan menjadi rumah bagi lebih dari 60 persen individu dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: Memandingkan Kecerdasan orang India dan Indonesia, dari Vrindavan Lebih Unggul?
Meskipun faktor risiko yang sudah diketahui seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok menjelaskan sebagian besar kasus diabetes, para peneliti dalam studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar asosiasi residual masih belum dapat dijelaskan.
Sebagai contoh, hanya sedikit penelitian yang meneliti hubungan antara penurunan kekuatan otot dan risiko diabetes pada wanita paruh baya.
Tim peneliti dari National University Hospital dan National University of Singapore, dilansir dari Tempo.co.id (26/02/2023), menemukan bahwa wanita dengan kekuatan otot yang lebih lemah lebih mungkin menderita diabetes, setelah beberapa faktor risiko lain yang diketahui seperti usia, ras, tingkat pendidikan, status menopause, merokok, dan obesitas.
Penelitian ini menganalisis kekuatan otot dari lebih 1.000 wanita berusia antara 45 dan 69 tahun, dengan penekanan khusus pada kekuatan genggaman tangan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lima kali pengulangan berdiri di kursi.
Dari 1.170 wanita yang dianalisis, 12,1 persen menderita diabetes, yang dikonfirmasi melalui tes glukosa darah puasa.
Baca Juga: 3 Makanan yang Bermanfaat Cegah Risiko Penyakit Jantung, Konsumsi Sekarang!
Apa yang ditemukan oleh para peneliti adalah wanita dengan kekuatan otot yang lebih lemah lebih dari dua kali lebih mungkin menderita diabetes, setelah mengendalikan faktor risiko lain yang diketahui seperti usia, ras, tingkat pendidikan, status menopause, merokok, dan obesitas.
Kekuatan genggaman tangan yang rendah dan kinerja berdiri di kursi yang buruk dikaitkan dengan prevalensi diabetes yang lebih tinggi, dengan mereka yang memiliki kekuatan otot seluruh tubuh yang lemah memiliki peluang 2,37 kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut.
Source | : | Kompas.com,tempo.co,PrimayaHospital-diabetes |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar