GridHEALTH.id - Kenali beberapa komplikasi asam urat yang bisa terjadi bagi para penyintas.
Asam urat adalah bentuk radang sendi yang menyakitkan yang terjadi ketika terlalu banyak asam urat menumpuk di dalam tubuh.
Asam urat adalah produk limbah normal dalam darah yang berasal dari pemecahan makanan tertentu.
Asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat akibat serangan asam urat.
Baca Juga: Inilah 10 Cara Alami Mengobati Asam Urat yang Sudah Parah dan Sering Kambuh
Kristal urat dapat terbentuk ketika memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Tubuh menghasilkan asam urat saat memecah purin zat yang ditemukan secara alami di tubuh.
Purin juga ditemukan dalam makanan tertentu, termasuk daging merah dan jeroan, seperti hati.
Makanan laut kaya purin termasuk ikan teri, sarden, remis, kerang, trout, dan tuna.
Minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa) meningkatkan kadar asam urat.
Asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam seperti jarum di jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan nyeri, peradangan, dan pembengkakan.
Baca Juga: Kenali Beragam Penyebab dan Cara Mengobati Asam Urat di Usia Muda
Memiliki terlalu banyak asam urat dalam tubuh disebut hiperurisemia.
Bagi sebagian orang, asam urat bisa menjadi kronis, yang berarti serangan asam urat yang berulang dan parah beberapa kali dalam setahun.
Beberapa orang yang mengalami asam urat berulang atau kadar asam urat yang terlalu tinggi selama beberapa tahun, mengembangkan bentuk asam urat yang disebut tophaceous gout.
Kenali enam komplikasi asam urat yang bisa terjadi.
Batu ginjal
Kristal urat dapat terkumpul di saluran kemih penyintas asam urat, menyebabkan batu ginjal.
Obat-obatan dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal.
Penyakit jantung
Asam urat umum terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan gagal jantung.
Melansir Buku Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, dengan menurunkan kadar asam urat, seseorang berarti telah menyingkirkan salah satu atau beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK).
Baca Juga: Hanya BPJS Kesehatan yang Punya, Cukup dengan KTP Berobat Gratis
Selama ini, para ahli umumnya merekomendasikan beberapa saran untuk mengatasi PJK, seperti pengendalian berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah.
Namun, seseorang patut juga menambahkan satu lagi faktor risiko PJK yang perlu dikendilikan, yakni kadar asam urat darah.
Parkinson
Parkinson adalah penyakit degenerative saraf yang ditandai dengan tremor ketika sedang istirahat, kekakuan otot, dan kesulitan untuk bergerak.
Hipertensi dan proses penuaan sel dianggap sebagai faktor yang bertanggung jawab menjadi penyebab penyakit Parkinson.
Namun, penyakit Parkinson ternyata dapat pulaterjadi karena komplikasi asam urat.
Tophi
Tophi dapat berkembang di beberapa area, seperti jari, tangan, kaki, siku, atau tendon Achilles di sepanjang punggung pergelangan kaki.
Tophi biasanya tidak menyakitkan, tetapi bisa menjadi bengkak dan lunak selama serangan asam urat.
Kerusakan sendi permanen
Pada sejumlah kasus, serangan asam urat bisa terjadi beberapa kali dalam setahun.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Kangkung Menyebabkan Asam Urat? Ini Penjelasannya!
Bila dibiarkan tidak tertangani, kondisi tersebut dapat menyebabkan pengeroposan dan kerusakan pada sendi.
Deformitas sendi
Jika penyebab asam urat tidak diobati, serangan akut asam urat akan semakin sering terjadi.
Peradangan yang disebabkan oleh serangan ini, serta pertumbuhan tophi kemudian menyebabkan kerusakan lebih parah pada jaringan sendi.
Akibatnya, terjadi erosi tulang (sendi keluar dari jalurnya) dan hilangnya tulang rawan yang menyebabkan kerusakan total pada sendi.
Kondisi ini jelas akan menyulitkan penderita asam urat sulit bergerak.
Itulah beberapa komplikasi asam urat yang bisa terjadi jika tak segera disembuhkan.(*)
Baca Juga: Kenali Inilah 3 Makanan Penyebab Asam Urat, Hindari Sekarang!
Source | : | Mayo Clinic,Everyday Health,Kompas.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar