“Mereka merasa itu (pengobatan hipertensi) adalah ketergantungan obat, konsep ketergantungan itu yang perlu diluruskan,” jelas dr. Antonia.
Dokter Antonia menekankan, adanya beda pengertian mengenai ketergantungan dan kebutuhan akan obat, “Jadi, ada konsep kebutuhan, ada konsep ketergantungan. Ketergantungan itu misalnya kita terhadap narkoba, karena kalau kita minum jangka panjang, itu malah membuat racun dan merusak. Itu ketergantungan, jadi ada unsur mengonsumsi sesuatu malah jadi sakit.”
“Kalau kebutuhan adalah mengonsumsi sesuatu agar menjadi sehat. Itu kebutuhan, saya selalu ulang-ulang kepada pasien. Bapak butuh, bukan ketergantungan,” sambungnya.
Baca Juga: Minum Kopi Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Bagaimana Cara Konsumsinya yang Benar?
Selain sulit membedakan antara kebutuhan dan ketergantungan obat, biasanya pasien juga mengharapkan bisa berhenti minum obat, padahal nyatanya menurut dr. Antonia kesadaran untuk minum obat jadi peran kunci kepatuhan pasien.
“Pasien biasanya tanya, apakah longlife (seumur hidup), kita ga ragu-ragu (menjawab) longlife. Pada umumnya longlife dan pasiennya harus sadar itu longlife, sehingga dia patuh. Kalau sifatnya masih menghibur, ‘iya pak lihat nanti’, itu tidak membantu pasien. Jadi kita harus tegas,” ujar dr. Antonia.
Minum obat hipertensi bagi pasien adalah hal yang penting jika tidak ingin mengalami komplikasi yang lebih serius.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah tersebut, dikatakan bahaya hipertensi ada pada komplikasi, dimana kerusakan organ tubuh yang menjadi target.
Beragam organ tubuh yang bisa menjadi target komplikasi hipertensi, antara lain bagian mata, jantung, ginjal, dan otak.
Jika tidak dikontrol dengan obat, maka dapat menimbulkan keparahan hingga kematian.
Dokter Antonia juga mengingatkan jika orang dengan hipertensi itu semakin tua semakin memerlukan obat, “Orangtua itu pembuluh darahnya semakin kaku dan keras, akibatnya tensi semakin tinggi, meskipun yang tinggi itu biasanya yang atasnya. Jadi makin tua kita obatnya semakin nambah, kalau sudah tidak butuh obat itu artinya sudah lemah.”
Baca Juga: Ternyata Jenis Tepung ini Bisa Atasi Asam Lambung, Ini Cara Pakainya
Source | : | Liputan acara 17th Scientific Meeting InaSH |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar