GridHEALTH.id – Benturan yang terjadi di kepala memang perlu diselidiki lebih lanjut untuk melihat dampak lanjutan dari kejadian tersebut.
Hal ini karena dikhawatirkan mengembangkan kondisi lain seperti tumor hingga kanker. Lalu, benarkan kepala terbentur berisiko alami kanker otak? Simak penjelasannya di sini, penyebab apa saja dari kanker otak.
Kanker otak sendiri termasuk tumor otak primer, yang dimulai di otak dan hampir tidak pernah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Sekaligus tumor sekunder, yang disebabkan oleh kanker yang dimulai di bagian lain dari tubuh.
Bicara mengenai gejala kanker otak, utamanya mulai terasa dari sakit kepala yang ringan, kemudian berkembang menjadi parah, terus-menerus, atau datang dan pergi. Meskipun demikian tidak selalu sakit kepala adalah tumor otak.
Gejala lain dari kanker otak, yaitu:
- Kejang untuk kondisi parah, bisa juga gangguan kesadaran atau sensasi otot menyentak sekilas untuk kondisi ringan
- Kelemahan atau kelumpuhan pada sebagian tubuh
- Kehilangan keseimbangan
- Mudah mengantuk, tersinggung, atau perubahan kepribadian
- Mual dan muntah
- Gangguan penglihatan, pendengaran, penciuman, atau pengecapan
Benturan di kelapa dapat menyebabkan gegar otak, kondisi setiap kali otak bergerak atau bergeser ke dalam tengkorak.
Saat ada momentumnya maka berisiko terbentur di kepala saat terjatuh, biasanya disebabkan oleh banyak hal.
Namun sejauh ini belum banyak studi komprehensif dan jangka panjang yang menemukan bahwa gegar otak atau cedera otak traumatis menyebabkan kanker otak. Jika ada, risikonya sangat kecil.
Penyebab kanker otak yang sebenarnya bisa berasal dari beragam hal, seperti:
Kanker otak lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, meskipun orang dari segala usia dapat mengembangkan tumor otak atau kanker otak.
Secara umum disebutkan pria lebih mungkin berisiko terkena kanker otak dibandingkan wanita untuk mengembangkan tumor otak, namun beberapa jenis tumor otak tertentu, seperti meningioma, lebih sering terjadi pada wanita.
Penyebab kanker otak dari eksposur rumah dan pekerjaan adalah adanya paparan tertentu, seperti paparan terhadap pelarut, pestisida, produk minyak, karet, atau vinil klorida dapat meningkatkan risiko berkembangnya tumor otak. Namun belum ada bukti ilmiah yang mendukung kemungkinan kaitan ini.
Sekitar 5% tumor otak kemungkinan terkait dengan faktor atau kondisi genetik keturunan, termasuk sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis, sindrom karsinoma sel basal nevoid, tuberous sclerosis, sindrom Turcot, dan penyakit von Hippel-Lindau.
Studi lebih lanjut masih dilakukan untuk menemukan penyebab dari kanker otak dalam beberapa keluarga yang tanpa kaitan dengan kondisi keturunan yang diketahui ini.
Ini merupakan salah satu penyebab kanker otak yang masih dapat dicegah sebelum terlambat, karena obesitas menjadi penyakit sekaligus faktor pemicu terjadinya penyakit kronis lain, tidak hanya kanker otak.
Untuk mengetahui lebih pasti mengenai kondisi kanker otak, segera lakukan pemeriksaan lanjutan mengenai risiko kanker otak, terlebih saat mengalami gejala-gejalanya. (*)
Source | : | cancer.org.au,Cancerresearchuk.org,Keck Medicine,Pacificneuroscienceinstitute.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar