GridHEALTH.id - Kondisi kesehatan buah dalam kandungan perlu selalu dipantau, untuk menghindari adanya masalah yang dapat memengaruhi persalinan maupun kehidupan anak nantinya.
Misalnya saja untuk memastikan apakah ada risiko kelainan genetik atau tidak.
Kelainan genetik adalah kategori penyakit yang mencakup jenis cacat lahir, penyakit kronis, masalah perkembangan, dan defisit sensorik yang diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua.
Pasalnya menurut Texas Children's Hospital, bayi dengan kelainan genetik dapat berisiko mengalami perkembangan mental dan fisik yang lambat.
Kelainan genetik yang diidap oleh seorang anak pun, juga dapat mengakibatkan ketidaknormalan pada kondisi fisiknya yang berlangsung seumur hidup.
Oleh karena itu, pada saat kehamilan, terutama pada tahap awal disarankan untuk melakukan Non-Invasive Prenatal Test (NIPT).
Pemeriksaan ini dapat dijalankan di rumah sakit maupun laboratorium. Wanita dengan kehamilan kembar, juga dapat melakukan tes ini.
Melansir Medline Plus, pengujian dilakukan dengan menganalisis fragmen kecil DNA yang terdapat dalam aliran darah wanita hamil.
Tidak seperti kebanyakan DNA, yang adanya di dalam inti sel, fragmen ini berkembang bebas dan berada di luar sel, sehingga disebut DNA bebas sel (cfDNA).
Meski kecil, dari fragmen DNA tersebut setidaknya terkandung kurang lebih 200 blok pembangun DNA, yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
Selama kehamilan, aliran darah ibu hamil mengandung cfDNA dari sel-sel dirinya sendiri dan plasenta.
Baca Juga: Titik Pijat Ibu Hamil Masuk Angin, Ini Penjelasan Lengkapnya
DNA dalam sel plasenta biasanya identik dengan DNA janin. Menganalisis cfDNA dari plasenta memberikan peluang untuk deteksi dini kelainan genetik tertentu tanpa membahayakan janin.
Melansir Pregnancy Birth & Baby, pemeriksaan kehamilan non invasif ini efektif untuk skrining tahap awal beberapa kondisi, yang meliputi:
1. Down syndrome
2. Edwards syndrome
3. Patau syndrome
4. Turner syndrome
Walaupun bisa mengidentifikasikan sejumlah ketidaknormalan kromosom, tapi tes ini tidak dapat mengetahui kelainan genetik seperti:
1. Fibrosis kistik
2. Talsemia
3. Anemia sel sabit
Yang harus diingat bahwa NIPT merupakan skrining tahap awal bisa dilakukan saat usia kehamilan minimal 10 minggu. Untuk mengetahui kondisinya lebih pasti, dapat melakukan tes diagnostik seperti pengambilan sampel chorionic villus (CVS) atau amniosentesis. (*)
Baca Juga: Khawatir Berat Badan Naik Berlebih? Ibu Hamil Bisa Konsumsi Susu Hamil Rendah Lemak
Source | : | Pregnancy Birth and Baby,Texas Children's Hospital |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar