"Risiko ketoasidosis diabetik dapat meningkat lebih lanjut karena pengurangan insulin yang berlebihan dan berdasarkan asumsi bahwa asupan makanan berkurang selama sebulan," jelas dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah.
Komplikasi diabetes berikutnya yang mungkin terjadi selama berpuasa yakni dehidrasi, di mana tubuh kekurangan asupan cairan.
Dehidrasi bisa menyebabkan terjadinya viskositas, kekentalan pada darah, yang memungkinkan terjadi bekuan darah (trombosis).
Namun jangan khawatir, penyandang diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan aman dan nyaman.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui pengelompokan risiko apakah rendah, sedang, atau tinggi yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti waktu puasa hingga pola makan.
Selain itu, ada juga beberapa tips yang bisa diperhatikan selama berpuasa untuk menghindari komplikasi diabetes antara lain:
1. Jangan melewatkan waktu sahur, karena ini menjadi sumber energi seharian
2. Penuhi kebutuhan kalori selama Ramadan, dengan komposisi 40-50% ketika berbuka dan 30-40% saat makan sahur, tambah 1-2 camilan sehat dengan jumlah 10-20% dari total kalori harian
3. Sebaiknya jangan makan berlebihan saat sahur dan berbuka
4. Perbanyak konsumsi serat seperti sayuran, nasi merah, gandum, dan buah-buahan karena akan membuat perut kenyang lebih lama
5. Ketika waktu berbuka tiba, hindari makanan dan minuman dengan gula berlebih misalnya sirup atau jus kalengan
6. Penuhi kebutuhan cairan dengan memilih meminum air putih dibandingkan minuman diuretik seperti kopi atau teh, yang dapat meningkatkan keinginan berkemih
7. Periksa kadar gula darah secara teratur dan bila merasa kurang fit, sebaiknya batalkan puasa.(*)
Baca Juga: 5 Tanda Masalah Rongga Mulut yang Berkaitan dengan Diabetes, Ini Penjelasannya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar