GridHEALTH.id - Perarturan terkait Covid-19 belakangan memang sudah mulai banyak yang dilonggarkan, aktivitas masyarakat pun juga kembali normal.
Namun tak boleh juga lengah, karena status pandemi hingga saat ini masih belum dicabut oleh WHO.
Terlebih, belum lama ini juga terdeteksi varian Covid-19 baru lainnya, yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus.
Varian Covid-19 baru yakni XBB.1.16 dengan nama lain Arcturus, telah dilaporkan teridentifikasi di India.
Mengutip laman Indian Express (24/3/2023), ahli paru setempat Dr Anurag Agarwal mengatakan, saat ini varian tersebut telah mendominiasi.
Akan tetapi, risiko untuk terjadi gelombang kasus yang besar seperti sebelumnya terbilang kecil.
Selain di India, dilaporkan kasus infeksi Covid-19 akibat varian baru ini juga telah ditemukan di sejumlah negara. Bahkan ada juga negara tetangga Indonesia.
Melansir laman Live Mint (16/3/2023), varian ini telah terdeteksi di berbagai negara seperti China, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Di Singapura dan Amerika Serikat, berdasrkan data yang ada masing-masing melaporkan 14 dan 15 kasus.
Sementara di India, berdasarkan data Indian SARS-CoV-2 Genomics Consortium (INSACOG) ada sekitar 349 kasus varian XBB.1.16.
Adapun rincian kasus varian Arcturus di India adalah sebagai berikut: kota Maharashtra sebanyak 105 kasus, diikuti oleh Telangana sebanyak 93 kasus, Karnataka 61 kasus, dan Gujarat 54 kasus.
Baca Juga: Penularan Covid-19 Masih Terjadi, Salat Tarawih Disarankan Tetap Pakai Masker
Varian ini di India disebut sangat menular, pertama kali terdeteksi pada Januar 2023 dari dua sampel yang dinyatakan positif.
Lonjakan dari varian terbaru ini mulai terlihat pada Februari, di mana ada lebih dari 100 sampel dinyatakan positif XBB.1.16.
Mengutip laman Hindustan Times (23/3/2023), varian baru ini dipandang sebagai ancaman karena sangat menular dan kecepatan penyebarannya yang cepat.
XBB.1.16 adalah silsilah rekombinan dari virus dan merupakan turunan dari silisilah XBB dari Covid-19.
Sejumlah ahli kesehatan menunjukkan bahwa XBB.1.16, terutama yang merupakan turunan Omicron, dapat mengelabui sistem kekebalan dengan cerdas.
Bahkan, varian Omicron dikenal dengan tingkat penularannya yang tinggi sejak muncul pada akhir 2021 lalu.
Sejauh ini, varian XBB.1.16 nampak tidak menunjukkan efek berupa masalah serius pada kesehatan.
Gejala yang dilaporkan tidak jauh berbeda dengan yang sudah diketahui sebelumnya, antara lain:
1. Masalah saluran pernapasan atas seperti hidung tersumbat
2. Sakit kepala dan sakit tenggorokan
3. Demam yang disertai dengan myalgia atau nyeri otot (*)
Baca Juga: Apakah Benar Ada Manusia yang Kebal Terhadap Infeksi Covid-19?
Source | : | Indian Express,Hindustan Times,Live Mint |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar