GridHEALTH.id - Belakangan ini, ramai diperbincangkan soal pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukun.
Sebanyak 12 orang menjadi korban pembunuhan dari Tohari alias Mbah Slamet(45) yang merupakan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Melansir dari Kompas, jasad korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegaea, Jawa Tengah.
Mbah Slamet mengatakan, dirinya dan korban biasanya pergi ke tempat ritual itu pada sore hari.
"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam, baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)," ujarnya, Selasa (4/4/2023).
Lima menit usai menenggak minuman beracun, korban akan tewas.
Setelah memastikan korban meninggal, Slamet lantas menguburnya.
"Kalau belum mati enggak berani ngubur," ucapnya.
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), senyawa yang sering disebut juga sebagai kalium sianida.
Bahan kimia ini merupakan sebuah senyawa berupa garam kristal tak berwarna yang terlihat mirip dengan gula.
Garam anorganik ini sangat beracun dan paparannya bisa berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Ketahui 9 Perbedaan Warna Urine, Bisa Jadi Petunjuk Kesehatan Tubuh
Paparan potasium sianida bisa berakibat fatal dengan cepat.
Ini memiliki efek seluruh tubuh (sistemik), terutama yang mempengaruhi sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah: sistem saraf pusat (otak), sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), dan sistem paru-paru (paru-paru).
Kalium sianida digunakan secara komersial untuk fumigasi, elektroplating, dan ekstraksi emas dan perak dari bijih.
Gas hidrogen sianida yang dilepaskan oleh kalium sianida memiliki bau almond pahit yang khas tetapi sebagian besar orang tidak dapat mendeteksinya.
Bau tersebut tidak memberikan peringatan yang memadai tentang konsentrasi berbahaya.
Keracunan kandungan sianida ini memberikan sejumlah masalah kesehatan yang serius, bisa berakibat fatal dengan cepat.
Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi segera atau tidak lama setelah terpapar potas:
1. Kontak dengan senyawa kimia ini bisa mengiritasi dan membakar kulit, serta merusak mata
2. Bila terhirup, senyawa ini bisa mengiritasi hidung, tenggorokan dan paru-paru, sehingga menyebabkan bersin-bersin dan batuk
3. Sedangkan paparan dalam jumlah yang lebih tinggi bisa menyebabkan sakit kepala, kebingungan, dan pusing.
Ada juga beberapa dampak yang bisa terjadi beberapa saat setelah terpapar senyawa ini, dan bisa bertahan lama selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Inilah dampak yang bisa terjadi:
1. Paparan potas bisa menyebabkan mimisan dan luka di hidung, serta perubahan jumlah sel darah
2. Zat kimia ini juga bisa menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan mengganggu fungsi normal tiroid
3. Paparan berulang bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf.
Bilas lambung (pemompaan lambung) dianjurkan hanya jika dapat dilakukan segera setelah konsumsi (umumnya dalam 1 jam), di unit gawat darurat setelah jalan napas diamankan.
Biasanya kematian terjadi dengan cepat atau ada pemulihan yang cepat.
Orang yang selamat dari paparan sianida yang parah dapat menderita kerusakan otak karena efek langsung racun (toksin) pada sel saraf, atau kekurangan oksigen, atau mungkin karena sirkulasi darah yang tidak mencukupi.
Hidrogen sianida belum diklasifikasikan untuk efek penyebab kanker (karsinogenik), dan tidak ada efek karsinogenik yang dilaporkan untuk hidrogen sianida.
Paparan senyawa sianida dalam jumlah kecil dalam jangka waktu lama dilaporkan menyebabkan hilangnya nafsu makan, sakit kepala, lemas, mual, pusing, dan gejala iritasi pada saluran pernapasan bagian atas dan mata.
Source | : | Kompas.com,cdc.gov |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar