GridHEALTH.id - Selain masalah estetik, ketombe juga merupakan masalah kesehatan.
Ketombe adalah kondisi umum pada kulit kepala yang dapat menyebabkan gatal, kulit kepala kering, dan serpihan kulit yang terlihat seperti "salju" di rambut.
Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang dapat terjadi pada siapa saja, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda mengalaminya.
Penyebab ketombe dapat bervariasi, dan satu di antaranya adalah penyakit dalam.
Faktor-faktor ini termasuk jenis rambut, gaya hidup, dan kondisi medis yang mendasar.
Kondisi medis ini dapat mencakup sejumlah penyakit dalam, seperti di bawah ini.
1. Psoriasis
Psoriasis adalah kondisi kulit kronis yang dapat mempengaruhi kulit kepala dan menyebabkan ketombe parah.
Psoriasis adalah kondisi autoimun yang dapat memicu produksi sel kulit yang lebih cepat dari biasanya.
Hal itu kemudian mengakibatkan kulit mengelupas dan menumpuk.
Hal ini dapat memicu pembentukan kulit kering dan mengelupas di kulit kepala, yang seringkali disalahartikan sebagai ketombe.
2. Eczema
Eczema adalah kondisi kulit yang seringkali terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa dan dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan merah pada kulit kepala, yang dapat menyerupai ketombe.
Eczema disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, yang memicu peradangan pada kulit.
3. Malassezia
Malassezia adalah jamur yang dapat ditemukan pada kulit kepala manusia.
Jamur ini biasanya tidak menyebabkan masalah, tetapi ketika jumlahnya berlebihan, dapat memicu masalah kulit seperti ketombe.
Beberapa faktor yang dapat memicu pertumbuhan berlebihan Malassezia di kulit kepala adalah sistem kekebalan yang lemah, perubahan hormonal, dan gaya hidup yang tidak sehat.
4. Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah kondisi medis yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Sindrom metabolik biasanya terjadi pada orang yang memiliki kombinasi faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan resistensi insulin.
Kondisi ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit, dan dapat memicu kondisi seperti ketombe.
5. Parkinson
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menderita Parkinson mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami ketombe.
Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan sistem saraf yang terjadi pada Parkinson yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit.
6. Depresi
Depresi adalah kondisi medis yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan dapat memicu ketombe.
Beberapa studi menunjukkan bahwa depresi dapat memicu produksi sebum yang berlebihan pada kulit kepala, yang kemudian dapat menyebabkan ketombe.
7. Diabetes
Diabetes adalah kondisi medis yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk kulit kepala.
Diabetes dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri, termasuk Malassezia, yang dapat memicu ketombe.
8. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal, seperti sindrom ovarium polikistik pada wanita atau hipotiroidisme pada pria dan wanita, dapat mempengaruhi kesehatan kulit kepala dan menyebabkan ketombe.
Baca Juga: Cara Mengatasi Ketombe dan Kulit Kepala Berminyak dari Rumah
9. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi seperti zinc, vitamin B, dan vitamin D dapat mempengaruhi kesehatan kulit kepala dan menyebabkan ketombe.
Zinc diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit kepala, sedangkan vitamin B dan D berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit secara umum.
Ketombe adalah kondisi yang umum terjadi pada kulit kepala, dan meskipun penyebabnya dapat bervariasi, penyakit dalam dapat menjadi salah satu faktor yang memicu kondisi ini.
Untuk mencegah atau mengatasi ketombe, penting untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan tubuh secara umum dengan mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari stres, dan menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala.
Jika Anda mengalami ketombe yang parah atau tidak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar