"Line-nya tuh up and down kalau masih ada detak jantung, tadinya berdetak, lama-lama lemas, tapi mereka nganggapnya koma," kata Paramitha.
"Kalau mati suri ya enggak tahu, tapi mengalami proses yang begitu sulit, jadi cuma bisa bersyukur dan bersyukur. Enggak tahu apa-apa, kayak long trip saja, anggap kayak naik mobil balap gitu," ungkapnya.
Belajar dari pengalaman yang dialami Paramitha Rusady, apakah melahirkan di usia 40 tahun ke atas terbilang cukup aman?
Bukan kali pertama, seorang wanita berusia 40 tahun ke atas melahirkan.
Miliki banyak risiko kesehatan, seorang wanita bisa saja melahirkan bayi yang sehat di usia 40 tahun dengan melakukan persiapan yang matang.
Dilansir dari webmd, hamil setelah usia 35 tahun para ahli menyebutnya sebagai kehamilan “usia ibu lanjut”.
Namun, masih mungkin untuk hamil dan melahirkan bayi yang sehat di usia 40-an.
Pada usia 40 tahun, hanya memiliki peluang 5% untuk hamil per siklus menstruasi.
Pada saat yang sama, kemungkinan keguguran meningkat seiring bertambahnya usia.
Seorang anak berusia 40 tahun yang khas memiliki sekitar 40% kemungkinan kehilangan kehamilan.
Itu sebanding dengan kurang dari 15% untuk seseorang berusia 20-an.
Baca Juga: Pasien Bidan Desa Meninggal Gegera Surat Rujukan Menyusul, Ditolak RSUD Subang
Source | : | WebMD,Gridhealth |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar