GridHEALTH.id - Santan adalah bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan Asia Tenggara dan merupakan salah satu bahan penting dalam membuat masakan khas Indonesia.
Santan terbuat dari parutan kelapa yang diambil airnya, yang kemudian digunakan untuk membuat berbagai hidangan seperti gulai, rendang, dan berbagai masakan khas lainnya.
Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi santan bisa berbahaya bagi penderita hipertensi?
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang terjadi ketika tekanan darah seseorang terus-menerus tinggi.
Hipertensi sering kali disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya, tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh jika dibiarkan tidak terkontrol.
Penderita hipertensi perlu memperhatikan makanan dan minuman yang mereka konsumsi untuk menjaga kesehatan mereka.
Santan mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi.
Kandungan lemak jenuh dalam santan membuatnya sulit dicerna oleh tubuh, sehingga membuat tekanan darah meningkat.
Jika penderita hipertensi mengonsumsi santan secara sering, hal ini dapat memperburuk kondisi mereka dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain lemak jenuh, santan juga mengandung kolesterol yang tinggi.
Konsumsi kolesterol yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat memperburuk kondisi hipertensi.
Baca Juga: 5 Cara Sederhana Menjaga Kolesterol Tetap Normal Saat Lebaran
Jika plak terus menumpuk di arteri, hal ini dapat mengganggu aliran darah ke jantung dan otak, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Selain itu, santan juga mengandung natrium yang tinggi.
Natrium adalah mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh, namun konsumsi natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
Penderita hipertensi perlu membatasi konsumsi natrium mereka agar tekanan darah tetap terkontrol.
Untuk itu, penderita hipertensi perlu memperhatikan konsumsi santan dan bahan makanan lain yang mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan natrium tinggi.
Sebagai gantinya, penderita hipertensi dapat memilih alternatif bahan makanan yang lebih sehat, seperti bahan makanan yang mengandung serat dan protein tinggi, sayuran hijau, buah-buahan, ikan, dan ayam tanpa kulit.
Selain itu, penderita hipertensi perlu mengikuti gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, menghindari merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.
Santan yang sering digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan khas Indonesia dapat berbahaya bagi penderita hipertensi.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar