GridHEALTH.id - Mengobati kurap dapat dilakukan secara medis ataupun secara alami menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah.
Kurap adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh dermatofita. Mengakibatkan ruam kulit yang terlihat seperti luka bersisik berbentuk cincin dan sedikit terangkat.
Jamur itu, berkembang sangat cepat saat berada di iklim hangat dan lembab. Sehingga tidak heran, orang yang tinggal di wilayah tropis rentan mengalaminya.
Jamur dermatofita dapat menular dengan mudah dari orang, hewan, atau bahkan benda yang sudah terkontaminasi.
Mengutip Nemours KidsHealth, biasanya kulit yang terinfeksi kondisinya akan membaik dalam kurun waktu 2-4 minggu.
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa untuk mengatasi penyakit kulit ini dapat dilakukan melalui dua metode, yakni medis dan alami.
Dilansir dari Verywell Health, pilihan pengobatan kurap bergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi.
Jika di badan hingga kaki, maka akan digunakan obat antijamur yang berbentuk salep atau krim.
Sedangkan jika infeksi terjadi di sekitar kepala, maka biasanya menggunakan sampo antijamur.
Tapi selain itu, ada juga obat antijamur yang diminum untuk kurap di kepala dan juga yang membandel.
Antijamur baik yang dioles ataupun diminum, memiliki kandungan bahan aktif yang dapat mengehentikan perkembangan dan bahkan mematikan sel jamur.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Salep Kurap di Apotek, Lengkap dengan Harga Terbaru
Sementara itu, pengobatan alami untuk penyakit ini umumnya menggunakan bahan-bahan dapur yang dioleskan ke kulit yang terinfeksi.
Dilansir dari Medical News Today, adapun bahan untuk mengobati kurap secara alami meliputi:
1. Bawang putih
2. Sari cuka apel
3. Lidah buaya
4. Minyak kelapa
5. Kunyit
6. Minyak daun serai
Namun perlu diingat, jika kondisi tidak juga menunjukkan perkembangan dalam dua minggu setelah obat rumahan, maka perlu periksa ke dokter.
Nantinya dokter akan meresepkan obat yang bisa diberi secara bebas. Obat kurap perlu digunakan secara rutin sesuai anjuran.
Tidak disarankan untuk langsung menghentikan pengobatan saat kondisi sudah lebih membaik, karena infeksi belum benar-benar hilang dan risiko untuk terjadi lagi juga lebih besar. (*)
Baca Juga: Bisakah Kurap Hilang Tanpa Dilakukan Pengobatan? Ini Penjelasannya!
Source | : | Medical News Today,Verywell Health,Nemours KidsHealth |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar