GridHEALTH.id - Sendawa adalah proses keluarnya udara dari perut melalui mulut. Biasanya sendawa adalah hal yang normal dan wajar terjadi setelah kita makan atau minum terlalu cepat atau mengonsumsi makanan yang berbau atau berbau tidak sedap.
Namun, ada juga jenis sendawa yang berbeda, yaitu sendawa karena asam lambung.
Apa bedanya sendawa biasa dengan sendawa karena asam lambung?
Sendawa biasa atau fisiologis adalah proses alami yang terjadi ketika udara yang terjebak di dalam perut keluar melalui mulut.
Hal ini biasanya terjadi setelah makan atau minum terlalu cepat, mengunyah permen karet, atau ketika kita menelan terlalu banyak udara saat makan atau minum.
Sendawa biasa tidak berbahaya dan umumnya tidak memerlukan perawatan medis.
Namun, sendawa akibat asam lambung disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan dan mulut.
Hal ini dapat terjadi ketika otot yang berada di ujung bawah kerongkongan, yang disebut sfingter esofagus bawah, tidak bekerja dengan baik dan membiarkan asam lambung naik ke atas.
Hal ini dapat terjadi pada orang yang memiliki refluks asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).
Sendawa karena asam lambung juga bisa terjadi ketika seseorang makan terlalu banyak atau terlalu cepat, atau ketika makanan yang dikonsumsi berlemak dan berat.
Gejala yang sering terjadi pada sendawa karena asam lambung adalah rasa tidak nyaman atau terbakar di kerongkongan dan dada, disertai dengan rasa pahit atau asam di mulut.
Baca Juga: Pola Makan yang Baik Bagi Penderita Asam Lambung, Jangan Lewatkan Sarapan
Selain itu, sendawa karena asam lambung juga dapat disertai dengan gejala lain seperti kembung, mual, dan sakit perut.
Perbedaan antara sendawa biasa dan sendawa karena asam lambung terletak pada penyebabnya.
Sendawa biasa disebabkan oleh udara yang tertimbun di perut, sedangkan sendawa karena asam lambung disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan dan mulut.
Selain itu, sendawa karena asam lambung sering disertai dengan gejala lain seperti rasa terbakar di kerongkongan dan dada, sedangkan sendawa biasa tidak.
Bagaimana cara mengatasi sendawa karena asam lambung? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sendawa karena asam lambung, antara lain:
1. Menghindari makanan yang berlemak dan berat. Makanan yang berlemak dan berat dapat memperlambat pencernaan dan memicu produksi asam lambung yang berlebihan.
2. Makan dalam porsi kecil dan sering. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan sering dapat membantu mengurangi tekanan pada otot kerongkongan dan mencegah naiknya asam lambung.
3. Menghindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein. Alkohol dan kafein dapat merangsang produksi asam lambung, sehingga sebaiknya dihindari.
4. Tidur dengan posisi miring. Tidur dengan posisi miring ke samping dapat membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
5. Hindari merokok. Merokok dapat memperburuk refluks asam lambung dan menyebabkan sendawa karena asam lambung.
6. Minum air putih yang cukup. Minum air putih yang cukup dapat membantu mencairkan makanan dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Baca Juga: Gejala-gejala Awal Menderita Asam Lambung, Salah Satunya Sering Sendawa
Jika sendawa karena asam lambung sering terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi produksi asam lambung, atau merekomendasikan terapi pengganti atau bedah jika diperlukan.
Dalam kesimpulannya, sendawa biasa dan sendawa karena asam lambung adalah dua kondisi yang berbeda dengan penyebab yang berbeda.
Sendawa biasa terjadi karena udara yang tertimbun di perut, sedangkan sendawa karena asam lambung disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan dan mulut.
Jika sendawa karena asam lambung sering terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Dengan memahami perbedaan antara sendawa biasa dan sendawa karena asam lambung, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menjaga kesehatan sistem pencernaan kita.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar