GridHEALTH.id - Sifilis merupakan penyakit serius yang dapat menyerang segala usia, termasuk bayi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui juru bicara Mohammad Syahril melaporkan kejadiannya di Indonesia mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemenkes, pada 2022 ada sekitar 20.783 kasus penyakit sifilis yang ditemukan.
Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami luka di kulit, yang dikenal dengan nama chancre.
Luka tersebut biasanya tidak sakit sama sekali, sehingga orang yang mengalaminya rata-rata tak menyadari tanda awal ini dan berisiko menularkan.
Penyakit sifilis bila dibiarkan tanpa pengobatan, bisa menyebabkan kerusakan di seluruh bagian tubuh dan meningkatkan risiko terhadap penyakit lain seperti HIV.
Masyarakat umum mengenal penyakit ini dengan nama raja singa, merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Syahril menjelaskan, penyebab sifilis tidak lain terjadi melalui hubungan seksual dengan pasangan.
Pasalnya, bakteri yang menginfeksi tersebut dapat dengan mudah menular melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.
"Sifilis adalah penyakit menular. Menularnya melalui hubungan seksual, bisa laki-laki perempuan, perempuan perempuan, atau laki-laki sama laki-laki," kata Syahril dikutip dari YouTube Kemenkes (8/5/2023).
"Dengan cara bagaimana? Ya seperti hubungan biasa. Tapi ingat, banyak perilaku seksual yang menyimpang contohnya dengan anal atau oral," sambungnya.
Baca Juga: Hati-hati , Seks Anal dan Seks Oral Sama-sama Berpotensi Tularkan Infeksi Menular Seksual
Source | : | Cleveland Clinic,YouTube Kemenkes |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar