Memenuhi asupan nutrisi untuk anak tidak cukup dilakukan dalam waktu satu malam.
Faktanya, untuk mencegah stunting, asupan nutrisi yang baik perlu diberikan sejak awal masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Hal ini dikenal dengan periode 1000 hari pertama kehidupan.
Sepanjang waktu ini merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk stunting.
Pada 1000 hari pertama ini, penting untuk memastikan Si Kecil mendapatkan kebutuhan dasar, termasuk nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi.
Stunting harusnya menjadi satu masalah yang mendapat perhatian khusus.
Pasalnya, selain menyebabkan anak yang lahir bertubuh lebih pendek, stunting juga bisa memicu masalah lainnya.
Masalah yang muncul akibat stunting adalah perkembangan yang terhambat, sistem imun yang rendah dan mengakibatkan anak mudah sakit, gangguan sistem pembakaran, hingga penurunan fungsi kognitif.
Bahkan, masalah gizi yang sangat parah bisa menyebabkan kematian pada bayi dan anak.
Stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak dan IQ anak.
Dalam jangka panjang, stunting juga bisa memicu terjadinya penyakit berbahaya.
Baca Juga: Bantuan Pemerintah untuk Mendukung Pencegahan Stunting pada Anak
Risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, dan jantung koroner meningkat pada anak stunting.
Menurut studi WHO, salah satu penyebab masalah stunting di Indonesia adalah maraknya pernikahan dini di usia remaja, bahkan usia anak.
Perlu diketahui, para remaja masih membutuhkan gizi untuk pertumbuhan yang maksimal hingga usia 21 tahun.
Jika mereka sudah menikah di usia 15 atau 16 tahun, misalnya, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi yang dikandungnya.
Jika nutrisi si ibu tidak mencukupi selama kehamilan, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan sangat berisiko terkena stunting.
Itulah fakta stunting yang masyarakat perlu ketahui dan penting untuk diperhatikan.
Baca Juga: Angka Stunting Masih Tinggi, Ini Penyebabnya yang Dilihat dari Pola Asuh
Source | : | kemkes.go.id,bantulkab.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar