Siapa sangka jika singkong diyakini bisa turunkan risiko stunting.
Berdasarkan paparan data dari Global Food Security Index, ternyata Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari total 113 negara yang mengonsumsi pangan olahan.
Kondisi ini dikhawatirkan akan semakin meningkatkan risiko anak alami stunting.
Angka impor bahan pangan ke dalam negeri cenderung naik, dan hal tersebut semakin diperparah dengan masyarakat yang belum sadar pentingnya gizi untuk kesehatan.
Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa risiko stunting bisa dikurangi, tentunya dengan memenuhi asupan nutrisi harian pada sang buah hati.
Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Indonesia (LIPI) sedang melakukan riset terbaru terkait kasus anak stunting di Indonesia.
Mereka menawarkan teknologi berbasis biofortifikasi.
Singkong menjadi salah satu bahan pangan yang kini sedang diteliti.
Pada dasarnya, kurangnya asupan nutrisi seperti zinc, zat besi, protein, dan vitamin menjadi pemicu utama anak tumbuh kerdil.
Namun, singkong menjadi sumber pangan yang tidak memiliki cukup protein, meski sangat kaya akan kandungan beta karoten.
Inilah yang menjadi tantangan utama para peneliti LIPI, yaitu menjadikan singkong sebagai makanan yang menurunkan angka stunting di Indonesia.
Baca Juga: Cara Kurangi Risiko Stunting pada Anak, Kenali yang Jadi Penyebabnya
Source | : | kemkes.go.id,Indonesiabaik.id,jurnal unri.ac.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar