GridHEALTH.id - Fakta menarik stunting bisa menurun dengan mengonsumsi singkong.
Stunting merupakan gangguan kurang gizi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama atau kronis, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan yang umumnya terjadi pada anak kecil atau balita yang mengakibatkan anak akan tumbuh lebih pendek.
Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak.
Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak terhadap kegagalan pertumbuhan yang dimulai sejak dalam masa kandungan hingga balita berusia 2 tahun.
Salah satu dampak kekurangan gizi pada masa janin atau masa kandungan dan usia dini akan berdampak besar pada perkembangan otak janin atau pada saat menjadi balita.
Disamping itu, rendahnya kemampuan berfikir yang akan berpengaruh pada pendidikan sang anak.
Makanan bergizi untuk anak itu sangat penting, karena kurangnya akses ke makanan bergizi juga bisa menjadi penyebab anak stunting.
Hal ini dikarenakan harga makanan bergizi tidak murah.
Selain makanan bergizi, stunting juga bisa disebabkan karena kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Cuci tangan dengan benar saat ini masih rendah.
Kendati demikian, ternyata mencegah stunting juga tidak harus dengan makanan yang mahal.
Baca Juga: Apakah Ada Pantangan Makanan untuk Anak Stunting? Ini Penjelasannya
Siapa sangka jika singkong diyakini bisa turunkan risiko stunting.
Berdasarkan paparan data dari Global Food Security Index, ternyata Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari total 113 negara yang mengonsumsi pangan olahan.
Kondisi ini dikhawatirkan akan semakin meningkatkan risiko anak alami stunting.
Angka impor bahan pangan ke dalam negeri cenderung naik, dan hal tersebut semakin diperparah dengan masyarakat yang belum sadar pentingnya gizi untuk kesehatan.
Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa risiko stunting bisa dikurangi, tentunya dengan memenuhi asupan nutrisi harian pada sang buah hati.
Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Indonesia (LIPI) sedang melakukan riset terbaru terkait kasus anak stunting di Indonesia.
Mereka menawarkan teknologi berbasis biofortifikasi.
Singkong menjadi salah satu bahan pangan yang kini sedang diteliti.
Pada dasarnya, kurangnya asupan nutrisi seperti zinc, zat besi, protein, dan vitamin menjadi pemicu utama anak tumbuh kerdil.
Namun, singkong menjadi sumber pangan yang tidak memiliki cukup protein, meski sangat kaya akan kandungan beta karoten.
Inilah yang menjadi tantangan utama para peneliti LIPI, yaitu menjadikan singkong sebagai makanan yang menurunkan angka stunting di Indonesia.
Baca Juga: Cara Kurangi Risiko Stunting pada Anak, Kenali yang Jadi Penyebabnya
Konsumsi protein sangat mempengaruhi pertumbuhan bayi ketika telah lahir.
Melansir dari kemkes.go.id, masyarakat diharapkan melakukan beberapa langkah ini untuk cegah stunting.
Inilah beberapa diantaranya yang bisa meminimalisir stunting:
1. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan
2. Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala
3. Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD)
4. Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan
Sebelum terlambat, pentingnya masyarakat lakukan pencegahan stunting pada anak sedini mungkin.
Baca Juga: Bisa Mencoba Beberapa Menu PMT pada Anak untuk Cegah Stunting
Source | : | kemkes.go.id,Indonesiabaik.id,jurnal unri.ac.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar