Pakaian yang ketat, terutama di bagian perut, dapat menjadi pemicu heartburn.
Begitu juga dengan penggunaan ikat pinggang yang terlalu kencang, sehingga menekan perut dan memaksa makanan melawan LES.
Bila kebiasaan ini terus-menerus dilakukan, maka isi lambung berisiko mengalami refluks.
Merokok juga termasuk kebiasaan buruk bagi penderita asam lambung yang harus dihindari. Pasalnya, kebiasaan ini tanpa sadar dapat memicu kekambuhan.
Misalnya dengan mengurangi produksi air liur, padahal saliva dibutuhkan untuk menetralisir asam lambung dan membuat asam lambung kembali ke perut.
Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan produksi asam lambung dan membuat fungsi LES terganggu. Sehingga tidak otomatis tertutup saat sedang tidak makan.
Merokok dapat melukai kerongkongan, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat refluks asam.
Minuman beralkohol meningkatkan produksi asam di perut dan membuat LES rileks.
Jika ingin tetap mengonsumsinya, dianjurkan untuk melarutkannya dengan air putih, batasi konsumsi cukup 1-2 gelas saja, pilih anggur putih daripada yang merah, atau pilih bir non-alkohol.
Stres menyebabkan seseorang mengabaikan rutinitas yang biasa dilakukan. Misalnya tidak makan atau tidak olahraga seperti biasanya dan ini dapat mengganggu keseimbangan asam lambung.
Cobalah untuk mengelola stres dengan melakukan latihan pernapasan, meditasi, mendengarkan musik, dan berolahraga. (*)
Baca Juga: Bolehkah Penderita Asam Lambung Sarapan Sereal?
Source | : | Mayo Clinic,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar