6. Kesulitan menelan
7. Muntah
8. Sakit tenggorokan dan suara serak
Bila kondisi ini kambuh pada malam hari, maka gejala yang timbul meliputi batuk kronis, asma yang memburuk, laringitis, dan tidur terganggu.
Melansir Pace Hospital, untuk mengatasi refluks asam yang sering kambuh, pengidapnya dapat melakukan perubahan gaya hidup.
Misalnya dengan menjaga berat badan agar tidak berlebihan ksrena obesitas dapat memberikan tekanan berlebih di perut dan memicu naiknya asam lambung.
Kemudian, berhenti merokok karena kebiasaan ini dapat mengganggu fungsi otot bawah kerongkongan.
Hindari makanan atau minuman yang dapat memicu kekambuhan, contohnya makanan yang digoreng, minuman beralkhol, cokelat, bawang putuh, hingga kafein.
Makan secara perlahan dan dengan porsi lebih kecil. Mengunyahnya dengan baik sebelum ditelan serta makan dalam porsi yang kecil, dapat mengurangi risiko kekambuhan.
Apabila cara-cara di atas tidak memberikan efek apapun dan GERD sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, maka segera hubungi dokter.
Meskipun bukan kondisi yang mengancam nyawa, tapi peradangan kronis di kerongkongan karena asam lambung dapat berujung pada kondisi yang lebih serius. (*)
Baca Juga: Manfaat Mentimun untuk Penderita Asam Lambung dan Cara Konsumsinya
Source | : | Cleveland Clinic,Pace Hospital |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar