Menurut Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), kondisi ini dapat diperbaiki sebelum anak berusia 2 tahun.
Akan tetapi, ia juga mengatakan jika penanganannya telat dan sudah melewati fase pertumbuhan, maka hasilnya tidak akan maksimal.
"Kalau stuntingnya sudah terjadi, susah sekali menanganinya, hasilnya juga tidak bisa optimal. Jadi, kita yang penting adalah bagaimana mencegah stunting," kata profesor Damayanti, dikutip dari GridHEALTH (31/1/2023).
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stunting, meliputi:
1. Berikan ASI eksklusif jika usianya masih di bawah 6 bulan, dengan mengatur posisi menyusui yang benar
2. Berikan olahan protein hewani saat sudah mulai MPASI, ketika anak berusia di atas 6 bulan setiap harinya
3. Lakukan imunisasi rutin sesuai jadwalnya
4. Melakukan pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu
5. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah
6. Perhatikan kebersihan jamban atau sanitasi di rumah
Jadi, apabila anak dicurigai mengalami stunting, maka segera lakukan perbaikan gizi sebelum terlambat dan kondisinya tak bisa diperbaiki. (*)
Baca Juga: Manfaat Makan Daging untuk Anak, Efektif Mencegah Risiko Stunting
Source | : | who.int,GridHEALTH |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar